KANDANGAN – Mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba di lingkungan aparatur sipil Negara (ASN) di jajaran Pemkab HSS. Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Hulu Sungai Selatan (HSS), kembali melakukan tes urine, Senin (24/2) pagi.
Kali ini tes urine dilakukan bagi jajaran ASN lingkup sekretariat daerah (Setda) Kabupaten HSS.
Tes urine dilakukan bagi jajaran ASN Setda Kabupaten HSS ini dimulai dari Sekda HSS, M Noor sampai staf. Dari 109 ASN di jajaran Setda Pemkab HSS, ada 105 orang ASN melakukan tes urine dan 14 orang tidak ikut. Karena berbagai alasan, mulai dari cuti, sakit sampai tugas luar.
Kepala BNNK HSS, Maserup didampingi Plt Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNK HSS, Ade Aryanti Fahriani menjelaskan bahwa dari target 2.000 orang ASN di jajaran Pemkab HSS akan di tes urine. Sudah seribu lebih ASN melakukan tes urine.
“Dari target 2.000 ASN, sudah 1.329 orang atau 66,45 persen sudah di tes urine dari 53 instansi, baik OPD, Kecamatan, Kelurahan dan Puskesman,” ujarnya, seraya menyebut, sisa ASN dan Puskesmas di Kecamatan Daha atau Nagara saja yang lagi belum.
Tujuan tes urine bagi ASN Pemkab HSS untuk melindungi pegawai dan mengetahui sejak dini, jika ada pegawai yang terkontaminasi. Jika ada pegawai terkena dampak awal dari penyalahgunaan narkoba. Supaya dapat dengan segera direhabilitasi atau dicegah.
“Hasil tes urine sudah dilakukan BNNK HSS, langsung diserahkan ke BKD, Diklat Kabupaten HSS,” sebut Maserup.
Sedangkan, bagi ASN yang belum melakukan tes urine karena cuti, sakit, sampai tugas luar, kembali disampaikan ke BKD, Diklat Kabupaten HSS dan diteruskan ke Sekda HSS, M Noor.
“Apakah dilakukan jadwal ulang atau bagaimana nanti teknisnya,” tuturnya.
Dari hasil tes urine ASN jajaran Pemkab HSS sudah dilakukan, memang ada yang positif. “Ada yang positif, tapi beberapa orang saja. Karena pengaruh obat dari dokter,” pungkas Maserup. (shn)