Tolak Revitalisasi Sudimampir, Pedagang Minta Ditunda Sampai 2025; Pemko Takkan Menyerah

- Selasa, 25 Februari 2020 | 16:09 WIB
PASAR SUDIMAMPIR: Pembeli menuruni tangga Pasar Sudimampir Baru di Jalan Pangeran Samudera. Bersama Pasar Ujung Murung, pusat perbelanjaan di Banjarmasin Tengah itu akan direvitalisasi. Tapi Pemko Banjarmasin masih diadang penolakan pedagang. Foto diambil kemarin. | FOTO: FAHRIADI NUR/RADAR BANJARMASIN
PASAR SUDIMAMPIR: Pembeli menuruni tangga Pasar Sudimampir Baru di Jalan Pangeran Samudera. Bersama Pasar Ujung Murung, pusat perbelanjaan di Banjarmasin Tengah itu akan direvitalisasi. Tapi Pemko Banjarmasin masih diadang penolakan pedagang. Foto diambil kemarin. | FOTO: FAHRIADI NUR/RADAR BANJARMASIN

Pembangunan ulang suatu kawasan harusnya menjadi kabar baik untuk siapa saja. Tapi tidak bagi pedagang di Pasar Sudimampir Baru. Mereka justru menolak revitalisasi yang direncanakan Pemko Banjarmasin. Mengapa?

---

BANJARMASIN - Revitalisasi Pasar Sudimampir Baru bukan wacana baru. Sudah terdengar sejak rencana perombakan total Pasar Ujung Murung. Kawasan ini ingin dijadikan sebagai pusat perdagangan di tengah kota.

Sekarang baru tahap sosialisasi. Tapi penolakan keras sudah ditunjukkan pedagang di Jalan Pangeran Samudera tersebut. Mereka merasa belum siap untuk revitalisasi.

Kemarin (24/2), perwakilan pedagang datang beramai-ramai ke Gedung DPRD Banjarmasin di Jalan Lambung Mangkurat. Mereka berkeluh kesah, sekaligus menyatakan sikap menolak.

Di gedung dewan, mereka disambut Wakil Ketua DPRD Ananda dan dua anggota legislatif lainnya, Rahman Nanang Riduan dan Aliansyah.

Alasannya, di pasar itu mereka masih memegang hak untuk berjualan sampai 2025. Tertera dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) yang mereka kantongi.

"Kami masih punya hak lima tahun untuk menggunakan kios-kios di sana," kata Ketua Aliansi Pedagang Pasar Sudimampir Baru, Ahmad Fauzie.

Lagipula, bangunan pasar itu dianggap baru. Mulai difungsikan ekitar tahun 90-an. Jadi dinilai masih sangat kokoh, bahkan mampu bertahan hingga dua dekade lagi.

"Dan memang tidak ada kerusakan. Kalau masalah kebersihan, kami pikir sudah dijaga melalui bantuan swadaya masyarakat," tuturnya.

Dalam bahasa yang lebih halus, mereka mendukung, tidak menolak rencana pemko. Hanya saja mereka meminta pemko untuk bersabar. Paling tidak menunggu SHGB yang mereka miliki kedaluwarsa.

"Sebenarnya ada banyak pasar yang lebih membutuhkan revitalisasi. Kalau Pasar Sudimampir Baru ini menurut kami tidak mendesak untuk dilakukan itu," kata Fauzie.

Kalau ngotot dilaksanakan tahun ini juga, para pedagang itu tak bisa menolak. Asalkan bukan tempat mereka yang lebih dulu. Misalkan dimulai dari Pasar Ujung Murung. Karena memang di sanalah target utama pemko.

"Kan bisa dilakukan bertahap. Dari Ujung Murung dulu. Kalau di sana sudah selesai, dan hasilnya bagus, kami tidak akan keberatan untuk mengikuti," kata Sardo Sitompul, salah satu pedagang.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X