Polda Kalsel Bikin Posko Pengaduan Satgas Anti Mafia Sepak Bola

- Kamis, 27 Februari 2020 | 12:42 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

BANJARMASIN - Seluruh kompetisi sepak bola Indonesia pada musim 2020 bakal mendapat pengawasan ketat dari kepolisian, termasuk di Kalsel. Polda Kalsel telah membentuk Satgas Wilayah Anti Mafia Bola Tahap III (Satgaswil AMB3).

Satgaswil AMB3 yang dibentuk (21/2) ini sebagai cara untuk mencegah praktik-praktik kecurangan yang mungkin saja terjadi dalam pertandingan. Musim kompetisi tahun ini mulai Februari sampai Agustus 2020. Di Banua ada dua tim yang mengikuti Liga 1 dan 2, yaitu Barito Putra Martapura FC.

“Kami akan memantau pertandingan tahun 2020, baik tim tamu maupun tuan rumah,” ujar Kasatgaswil AMB3, Kombes Pol Sugeng Riyadi, kemarin (26/2).

Sugeng yang juga menjabat sebagai Direktur Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Kalsel ini menambahkan, polisi akan dibantu banyak pihak. Dari Denpom, Asprov PSSI, pengamat, pecinta bola, penyelenggara, hingga suporter. Melalui mereka diharapkan agar menginformasikan kepada tim satgas segala bentuk dugaan praktik-praktik kecurangan yang terjadi di luar lapangan.

Satgas AMB3 ini akan melakukan pengawasan dan pemantauan mulai dari manajemen klub, pelatih, penyelenggara sampai pemain. Segala aktivitas mereka dipantau. Baik petugas berseragam maupun berpakaian preman. Tujuannya membantu PSSI untuk menciptakan fair play di pertandingan sepak bola. Sehingga sepak bola nusantara bisa lebih berprestasi.

“Sekecil mungkin celah untuk melakukan deal-deal kecurangan kami monitor sampai ke penginapan pemain,” jelasnya.

Bagi warga yang hendak melapor, dipersilakan menuju posko yang sudah disiapkan. “Sudah disiapkan posko pengaduan di Ditkrimum Polda Kalsel. Bisa langsung datang ke kantor melapor,” pintanya.

Sementara itu, Pembina Barito Mania (Bartman), Zulva Asma Vikra mendukung dibentuknya Satgaswil AMB3. Harapannya, bisa memberantas para mafia bola. Praktik mafia bola bukan hanya mencoreng lembaga, tapi juga membuat sepak bola di Indonesia tak bisa maju.

“Perjudian di sepak bola seperti pengaturan skor, penyogokan wasit dan pemain, harus ditertibkan karena merusak dunia olahraga yang kita cintai ini,” kata pria yang juga duduk sebagai legislator di DPRD Kalsel itu.

Diingatkannya, banyak pemain daerah berbakat. Tapi kesempatan berkembang dirusak mafia bola. Misalnya pemain yang diturunkan merupakan pesanan, padahal fisik dan tekniknya masih kurang.

“Pengurus yang terlibat di sepak bola harus profesional. Jangan sampai terjadi pesanan dalam pertandingan,” pungkasnya. (gmp/at/fud)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Clippers Libas 76ers dengan Skor Tipis

Jumat, 29 Maret 2024 | 02:26 WIB

Matangkan Program Latihan, Baru Pindah Venue

Senin, 25 Maret 2024 | 12:15 WIB

IMI Kaltim Gencarkan Event

Senin, 25 Maret 2024 | 10:55 WIB

Zohri Geber Latihan di Phoenix

Senin, 25 Maret 2024 | 10:50 WIB

Angkat Besi Kaltim Tatap Persiapan Khusus

Senin, 25 Maret 2024 | 10:15 WIB

Ajang PON Pertama, Siap Kerja Keras demi Emas

Senin, 25 Maret 2024 | 09:15 WIB

Bikin Pelatih Terkagum-kagum

Senin, 25 Maret 2024 | 07:50 WIB

Wushu Kaltim Target Maksimal di Piala Wapres

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:00 WIB

Panitia Pelatda Pastikan Semua Atlet Ambil Bagian

Jumat, 22 Maret 2024 | 14:25 WIB

Max Verstappen Ancam Pergi dari Red Bull

Jumat, 22 Maret 2024 | 13:25 WIB

Atlet Binaraga Kaltim Sesuaikan Porsi Latihan

Rabu, 20 Maret 2024 | 18:30 WIB

Cabor Tinju Kaltim Berharap Ada Tryout

Rabu, 20 Maret 2024 | 17:30 WIB
X