BANJARMASIN – Cabang olahraga (cabor) dance sport dipastikan batal dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 Papua. Walaupun sebelumnya sempat ada kabar bakal dipertandingkan di Jawa Timur (Jatim) sebagai co-host PON XX 2020, belakangan kabar Jatim jadi co-host PON tersebut makin meredup. Alhasil, Pengurus Provinsi Ikatan Olahraga Dance Sport Indonesia (Pengprov IODI) Kalsel juga memutuskan membatalkan program seleksi atlet.
Padahal, dari hasil babak Pra Kualifikasi PON (Pra PON) 2019 di Bali, tahun lalu, tim dance sport Kalsel meraih dua tiket ke PON Papua. “Kami dapat medali perak lewat penampilan Queennansya Tara dan Medina Islamita kategori syncronize latin. Kemudian, satu tiket lagi kami dapatkan berkat meraih lima medali perunggu,” kenang Ketua Umum Pengprov IODI Kalsel, Muslih.
Ditambahkan Muslih, untuk menentukan atlet yang berlaga di PON Papua, maka Pengprov IODI Kalsel akan mengadakan seleksi ulang bagi peraih lima medali perunggu di Pra PON tersebut. “Namun, sekarang kabar kepastian Jatim jadi co-host PON sudah semakin buyar. Untuk itu, kami putuskan seleksi atlet untuk peraih lima medali perunggu ini juga kami batalkan,” sebutnya.
Muslih menyatakan sangat kecewa dengan dicoretnya cabor dance sport di PON XX 2020. “Kami menyayangkan sikap Papua yang menyatakan keberatan Jatim jadi co-host PON. Padahal, semua atlet dance sport seluruh Indonesia sudah menantikan tampil di PON,” sesalnya.
Ke depan, Pengprov IODI Kalsel akan membidik ajang kejuaraan nasional dan internasional yang banyak digelar mulai Juni mendatang. “Saya sampaikan kepada para atlet supaya jangan kecewa. Karena masih ada ajang lain sebagai pengganti PON, walaupun ajang tersebut tentunya tidak setara gengsinya dengan PON,” tandasnya.(oza/ema)