Menikmati Wisata Belarutan di Sungai Desa Taratau Kabupaten Tabalong

- Selasa, 3 Maret 2020 | 09:39 WIB

Pagi tampak cerah. Tidak ada tanda hujan. Tenang dan alamnya segar. Itulah yang bisa dirasakan di pedesaan Desa Teratau, Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong. Tempat uitu memiliki Objek WisataBelantingan Sungai.

-- Oleh: IBNU DWI WAHYUDI, Tabalong --

  BELUM lama tadi, penulis ke tempat itu untuk menikmatinya. Untuk sana tidak jauh dari Kabupaten Tabalong, sekitar satu setengah sampai dua jam perjalanan darat ke arah Kalimantan Timur. Dari jalan Trans Kalimantan hanya dibutuhkan satu kilometer perjalanan masuk.

  Tepat di depan kantor Desa Teratau terdapat posko objek wisata. Ada plang besar objek wisatanya. Posko tersebut ada yang selalu menjaga, sejumlah pemuda desa.

  Ketika sudah sepakat untuk berlarutan (hanyut mengikuti arus), pengunjung pun diminta menjaga keselamatan. Semua sarana dan prasana keselamatan tersedia lengkap. Seluruhnya wajib dipakai. Mulai helm, pelampung, berikut pelindung kaki dan tangan.

  Jika rombongan yang menikmatinya lebih enak, karena diberi paket kelompok dengan hitungan per sepuluh orang, tentu lebih murah dari perorangan. Kebetulan kami satu paket dengan biaya Rp 150 ribu perpaket. Jika perorangan Rp 30 ribu.

  Untuk memulai berlarutan, pengunjung diberi informasi akan pentingnya keselamatan selama berada di sungai. Tidak bisa berenang diminta mendekati ke joki. Tidak boleh, semua tetap tenang. Enjoy saja.

  Setelah semua siap dengan alat keselamatannya, sang joki mengarahkan untuk menaiki mobil pikap beserta ban-ban karet sebagai sarana belantingan. Perjalanan naik pikap menuju lokasi ini hanya sekitar dua kilometer, kemudian dilanjutkan lagi dengan jalan kaki sekitar satu kilometer sampai ke tepi sungai.

  Selama diperjalanan memang lelah, karena medannya turun naik. Jalannya hanya setapak semen lebar setengah meter. Namun suasana alam desa yang meliputi perkebunan karet dan perbukitan yang ditanami padi gunung menghapuskannya.

  Apalagi, sesampainya ke sungai disambut sungai jernih. Bebatuan terlihat di dasar sungai. Sungainya tidak dalam. Hanya sedalam pinggang orang dewasa. Namun arusnya cukup deras, tapi tidak membahayakan.

  Para joki yang sudah mempersiapkan ban yang terikat menyuruh kami menaikinya. Meski diikat, ternyata jalan satu ban, satu orang. Sudah berada di atas ban semua, kamipun berangkat.

  Aliran deras membuat seru perjalanan. Alam yang asri juga menambah gairah kenikmatan hidup. Seolah tidak ingin pulang untuk sementara itu.

  Derasnya aliran air yang menghantam bebatuan besar membawa kami bersamanya, untuk mengelok dan menikmati gelombangnya. Ini bisa disebut arum jeram mini. Ditambah lagi, jika ada area sungai yang cukup dalam, gelombang terjal menambah keseruan.

  Perjalannan menelusuri sungai Teratau itu sepanjang dua kilometer dengan waktu satu setengah jam. Semuanya tak terasa lagi ketika sampai. Tahunya ingin mengulangi dari awal. Tapi, takutnya masuk angin.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X