Pasar Jadi Padang Rumput Liar, Aset Pasar Buah Pengambangan Tak Terpakai

- Rabu, 4 Maret 2020 | 12:04 WIB
SUNYI SENYAP: Jika biasanya pasar hiruk-pikuk oleh pedagang dan pembeli, Pasar Buah Pengambangan menjadi pengecualian. Sepi bak kuburan. | FOTO: MAULANA/RADAR BANJARMASIN
SUNYI SENYAP: Jika biasanya pasar hiruk-pikuk oleh pedagang dan pembeli, Pasar Buah Pengambangan menjadi pengecualian. Sepi bak kuburan. | FOTO: MAULANA/RADAR BANJARMASIN

Sejak diresmikan tahun 2015 silam, pasar buah di Jalan Veteran RT 11 Kelurahan Pengambangan masih kosong tak terpakai. Pedagang menolak dipindahkan Pemko Banjarmasin ke sana.

 ---

BANJARMASIN - Sudah empat tahun lamanya pasar di Banjarmasin Timur itu tidak terpakai. Pantauan Radar Banjarmasin kemarin (3/3), kondisinya sungguh mengenaskan.

Hanya satu pedagang yang bersedia pindah. Dia memilih bak paling depan dekat gerbang pasar. Bak-bak lainnya bahkan menjadi tempat parkir gerobak pedagang kaki lima. Plus tumpukan kardus.

Padahal, tak sedikit anggaran yang dikucurkan pemerintah. Diambil dari DAK (Dana Alokasi Khusus) 2014, bantuan dari Kementerian Perdagangan, nilai proyeknya mencapai Rp879 juta.

Lalu, mengapa pedagang enggan pindah ke sana? Alasannya, lapaknya sempit dan bangunan pasar tak terlihat dari jalan raya.

"Seperti itulah alasan kawan-kawan. Kalau saya, memang sudah tiga tahun berjualan di sini. Saya memilih di bawah gerbang untuk meletakkan lapak buah," kata Jamrah, 68 tahun, satu-satunya pedagang yang mengikuti seruan pemko.

Dia berharap, pemko kembali memikirkan keberadaan pasar ini. Seiring waktu, tanpa dirawat, pasar itu menjadi padang rumput liar.

Jamrah menyarankan kepada pemko untuk membebaskan rumah warga di samping pasar. "Kalau dananya ada, beli saja rumah itu. Jadi bagian depan pasar bisa terlihat lebih lebar dan luwes. Jika masukan itu diterima, alhamdulillah," tambahnya.

Dia yakin, jika pasar itu tak lagi "tersembunyi", teman-temannya mau pindah ke sana. "Saran itu pernah saya utarakan sama petugas kebersihan yang datang kemari. Bisa jadi, kalau pasar menjadi lebih lebar, pedagang lain mau berjualan kemari," pungkasnya.

Pasar ini dibangun untuk memindahkan pedagang buah yang berjualan di tepian Jalan Veteran. Relokasi itu gagal. Karena pedagang memilih kukuh bertahan di sebuah lahan di Kompleks Ahmad Yani II.

Pertanyaannya, apakah pemko sudah putus harapan? Hingga membiarkan bangunan pasar itu terbengkalai.

Kabid Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Disperindag Banjarmasin, Ichrom Muftezar mengatakan, pemko masih berupaya, tidak melupakan aset itu.

Muftezar menambahkan, sejumlah saran pedagang juga sudah mereka tampung. "Masih dicarikan solusinya," ujarnya saat dikonfirmasi. (lan/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X