Tingkatkan Pengawasan Rehab DAS

- Minggu, 8 Maret 2020 | 09:40 WIB
BELAJAR MENGAWASI: Para pengawas Rehab DAS Wilayah Tahura Sultan Adam, Mandiangin saat belajar metode pengawasan dan pelaporan hasil monitoring di lapangan. | FOTO: DISHUT KALSEL
BELAJAR MENGAWASI: Para pengawas Rehab DAS Wilayah Tahura Sultan Adam, Mandiangin saat belajar metode pengawasan dan pelaporan hasil monitoring di lapangan. | FOTO: DISHUT KALSEL

MANDIANGIN - Pengawasan terhadap Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai yang dilaksanakan oleh Pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) terus ditingkatkan. Supaya kondisi pertumbuhan tanaman benar-benar terawasi.

Baru-baru tadi, seluruh pengawas Rehab DAS wilayah Tahura Sultan Adam, Mandiangin dikumpulkan untuk belajar metode pengawasan dan pelaporan hasil monitoring di lapangan.

Cuaca yang panas di areal Rehab DAS Sarabakawa, tak menghalangi para pengawas tetap serius mengikuti praktik. Sesekali ada yang menanyakan cara memberi titik koordinat pada peta yang muncul di aplikasi Avenza.

Kurang dari satu jam praktik selesai dan hampir semua pengawas Rehab DAS memahami metode pengawasan dan pelaporan hasil monitoring di lapangan.  

Kepala Tahura Sultan Adam, Ainun Jariah yang turut hadir dalam pertemuan pengawas Rehab DAS mengatakan, dalam pengawasan di lapangan hendaknya setiap pengawas menggunakan metode yang sama.

"Salah satu cara untuk meningkatkan keberhasilan  Rehab DAS adalah dengan memaksimalkan kegiatan monitoring  dan evaluasi pada lokasi IPPKH. Maka diperlukan metode pengawasan  yang tepat dan seragam, sehingga bisa menghasilkan data yang akurat dan faktual," katanya.

Sementara itu, Muslim selaku Kepala Seksi Pengelolaan DAS pada Dinas Kehutanan Kalsel menuturkan, metode pengawasan menggunakan aplikasi Avenza dan pengawasan dilakukan pada setiap tanaman (sensus tanaman) pada semua jalur. "Hal ini sesuai dengan arahan Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq," tuturnya.

Dia menambahkan, kondisi tanaman harus dilaporkan secara berkala. Hidup, mati atau merana. Juga jenis dan ketinggian tanaman.  "Jangan lupa kasih titik koordinat pada tanaman dan didokumentasikan. Nanti setelah teori ini akan kita lanjutkan dengan praktik di lapangan, " pungkasnya. (ris/ij/ram)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X