Inovasi Petani Tapin, Agar Cabai Hiyung Tumbuh Tak kenal Musim

- Senin, 9 Maret 2020 | 12:46 WIB
PERCOBAAN: Junaidi, salah seorang petani di Tapin menanam bibit cabai di tanah yang diatasnya dipasang paranet. | FOTO: RASIDI FADLY/RADAR BANJARMASIN
PERCOBAAN: Junaidi, salah seorang petani di Tapin menanam bibit cabai di tanah yang diatasnya dipasang paranet. | FOTO: RASIDI FADLY/RADAR BANJARMASIN

Cabai hiyung merupakan salah satu tanaman unggulan Tapin. Masalahnya cabai yang berasal dari Desa Hiyung ini tak bisa ditanam di musim kemarau. Salah seorang petani di Tapin mencoba memecahkan permasalahan ini agar cabai hiyung bisa ditanam di segala musim.

-- Oleh: RASIDI FADLY, Tapin --

Cabai Hiyung adalah favorit penyuka pedas. Para petani di Tapin banyak menerima orderan abon maupun sambal dari cabai hiyung. Namun, karena cabai tersebut hanya ditanam saat musim kemarau, stok bahan mentah terbatas.

Tahun ini salah seorang petani mencoba menanam cabai hiyung menggunakan inovasi baru: menanam secara paranet. Ia mencoba menanam cabai saat musim hujan, menggunakan alat tersebut.

"Memang ini pertama kali saya coba," ungkap Junaidi, Minggu (8/3).

Menurutnya, diantara ratusan petani cabai hiyung, hanya dirinya yang mencoba mencari cara. Sebagai percobaan, ia menanam sebanyak 600 bibit cabai Hiyung di lahan seluas 200 meter. Niatnya kalau sudah berhasil akan ia ajarkan ke yang lain.

"Kalau ternyata gagal tidak apa-apa. Risiko saya tanggung sendiri," tuturnya.

Menanam sistem paranet dipelajarinya saat berkunjung ke Jawa Timur dan Kabupaten Barito Kuala. Waktu itu, di dua tempat ini berhasil menanam cabai menggunakan sistem paranet. Paranet adalah jaring untuk peneduh tumbuhan.

"Keunggulannya, saat musim panas terhindar dari panas berlebihan dan kalau musim hujan mampu mengurai air yang datang. Sehingga daunnya lambat rusak dan terhindar dari penyakit," tuturnya.

Percobaan Junaidi diapresiasi Kepala Dinas Pertanian Tapin, Wagimin. Selama ini di Desa Hiyung, cabaiini hanya bisa ditanam sekali.

"Kita dari Dinas memang menginginkan Hiyung bisa tanam dan panen baik itu saat musim hujan maupun musim kemarau," tuturnya.

Hal ini tidak lain agar pasokan cabai Hiyung di pasar tidak putus. Selama ini kendala cabai yangtak tumbuh di daerah lain ini hanyalah musim. Saat musim hujan tiba, tidak ada lagi pasukan. Karena, tidak bisa tanam.

"Semoga inovasi ini berhasil dan akan kita kembangkan lagi. Agar seluruh petani cabai di Desa Hiyung bisa tanam dan panen di dua musim," pungkasnya. (dly/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X