Umrah Ditangguhkan oleh Arab Saudi, Akankah Haji Mengalami Hal yang Sama..?

- Selasa, 10 Maret 2020 | 11:00 WIB
Kombinasi gambar menunjukkan sekelompok kecil jemaah di sekitar Ka'bah suci saat pembersihan Masjidil Haram pada 7 Maret 2020 dan kerumunan besar jemaah di sekitar Ka'bah (Tawaf al-Wadaa) selama haji di 13 Agustus 2019.   Pemerintah Saudi minggu ini menangguhkan ibadah umrah hingga waktu yang belum ditentukan. | Foto: Abdel Ghani Bashir/AFP
Kombinasi gambar menunjukkan sekelompok kecil jemaah di sekitar Ka'bah suci saat pembersihan Masjidil Haram pada 7 Maret 2020 dan kerumunan besar jemaah di sekitar Ka'bah (Tawaf al-Wadaa) selama haji di 13 Agustus 2019. Pemerintah Saudi minggu ini menangguhkan ibadah umrah hingga waktu yang belum ditentukan. | Foto: Abdel Ghani Bashir/AFP

BANJARMASIN –Penangguhan penerbangan umrah oleh Kerajaan Arab Saudi hingga kini masih terus berlangsung. Banyak pihak mulai mencemaskan jika kebijakan ini berlangsung hingga musim haji.

Arniah, calon jemaah haji di Banjarmasin akan berangkat bersama sang suami tahun ini. Saat ini, Arniah tinggal menunggu tahapan pelunasan haji. Dia optimistis kebijakan untuk mengantisipasi corona ini tidak akan berdampak ke penyelenggaraan haji.

“Saya rasa tak tak mungkin pelaksanaan haji juga ditunda. Ini kan kewajiban,” ucapnya kemarin.

Dia memaklumi, kebijakan dari Kerajaan Arab Saudi saat ini yang menutup sementara calon jemaah umrah asal Indonesia ini adalah untuk keselamatan umat, yakni demi kesehatan. “Memang was-was juga kalau pelaksanaan haji jadi terganggu. Tapi sekali lagi tak mungkin,” imbuhnya.

Hal senada dituturkan Effendi, menurutnya kebijakan pentupan sementara tanah suci untuk calon jemaah umrah tidak sampai diperluas ke penyelenggaraan haji.

Effendi sendiri sudah mendaftar haji khusus sejak tiga tahun lalu, dan jadwalnya tahun ini dia berangkat. “Saya tak risau. Ibadah haji yang merupakan salah satu rukun Islam, pasti akan dilaksanakan,” yakinnya.

Kerajaan Arab Saudi menurutnya juga tak akan berani. Pasalnya, devisa dari orang masuk ke sana nilainya sangatlah besar.

Hingga saat ini belum diketahui kapan Arab Saudi membuka kembali tanah suci untuk calon jemaah umrah. Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalsel tetap optimis pelaksanaan haji tak berpengaruh.

“Kami rasa tak mungkin Arab Saudi menutup untuk jemaah haji,” yakin Kasi Pendaftaran dan Dokumen Haji Kanwil Kemenag Kalsel, Firman kemarin.

Diterangkannya, sampai saat ini pihaknya belum mendapat kabar dari pemerintah pusat soal kebijakan haji tahun ini mengenai virus corona. “Hanya soal umrah. Soal pelaksanaan haji kami belum mendapat kabar terbaru,” tambahnya. 

Keberangkatan calon jemaah haji tahun ini sebutnya adalah mereka yang mendaftar pada bulan Desember 2010. Firman mengungkapkan, tahun ini kuota haji Indonesia regular mengalami pengurangan. Tahun lalu, jatahnya sebanyak 221 ribu. Sedangkan tahun ini hanya 203.020 orang.

Praktis, pengurangan secara nasional ini pun berdampak terhadap jatah kuota di Kalsel. Di Kalsel kuota berkurang 13 orang dibanding tahun lalu. “Tahun ini hanya 3.818. Berkurang dari tahun lalu yang jumlahnya sebanyak 3.831,” bebernya.

Jadwal rencana keberangkatan calon jemaah haji sudah ditetapkan. Yakni pada 27 Juni mendatang. “Saya yakin kebijakan penutupan sementara ibadah umrah ini tak berdampak dengan keberangkatan ibadah haji,” tandasnya.

Sementara itu, Kemenag pusat mendorong penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) untuk tidak membuka dan menerima penfataran paket umrah.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X