Pengakuan si Pembunuh Istri

- Rabu, 11 Maret 2020 | 13:27 WIB
TERSISA PENYESALAN: Salahuddin berada di depan peralatan untuk membunuh istrinya. Dari galon, raket badminton, hingga pigura foto. | FOTO: MAULANA/RADAR BANJARMASIN
TERSISA PENYESALAN: Salahuddin berada di depan peralatan untuk membunuh istrinya. Dari galon, raket badminton, hingga pigura foto. | FOTO: MAULANA/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Mengenakan seragam tahanan berwarna oranye, Salahuddin dikeluarkan dari sel Mapolsek Banjarmasin Timur, kemarin (10/3). Pria 46 tahun inilah yang tega memukuli istrinya sampai tewas.

Korbannya adalah Endang Mulia Hayati, 42 tahun. Dari pernikahan keduanya, lahir dua anak. Keduanya sudah menjalin rumah tangga selama 23 tahun.

Tragedi itu terjadi pada Minggu (6/3) menjelang tengah malam. Di rumah kontrakan di Jalan Pengambangan RT 06 Banjarmasin Timur.

Ketika wajahnya disorot kamera wartawan, Salahuddin tampak tenang. Dalam gelar kasus itu, tersangka ditemani Kasi Humas Polsek Banjarmasin Timur, Aiptu Partogi Hutahean.

Dalam pengakuannya, Salahuddin mengaku menganiaya Endang dalam kondisi mabuk berat. Setelah pesta miras oplosan di Jalan Veteran bersama kawan lama.

Setiba di rumah, ia mendapati istri dan anaknya sudah tertidur pulas. Merasa lapar, ia meminta dibuatkan makanan. Pelaku dongkol karena permintaannya dicueki.

Amarahnya pun berkobar saat putrinya menudingnya sedang teler. "Dia tetap rebahan, mengabaikan saya. Saya geram, ia lebih menuruti ucapan putri kami yang memintanya tetap tidur. Membiarkan saya kelaparan," ujarnya.

Gelap mata, Salahuddin mengambil galon berisi air. Isinya ditumpahkan ke badan mereka berdua. Galon itu pula yang dipakainya untuk memukuli Endang.

Salahuddin kemudian meraih apa saja yang bisa dijangkaunya. Dari raket badminton sampai pigura foto. Semuanya untuk menghajar kepala korban.

"Saya tak tahu lagi bagaimana memukulinya, tapi saya ingat, dia mengucapkan kalimat terakhir: takkan merelakan perlakuan saya. Itu yang terus terngiang-ngiang di telinga saya," tambahnya.

Ditanya apakah ia sering memukul istrinya, Salahuddin berkeras baru sekali ini. "Kepala masih pusing. Kemarin itu alkohol dicampur sama minuman suplemen energi," tukasnya.

Seusai menganiaya, Salahuddin pergi ke rumah orang tuanya, sekitar satu kilometer dari tempat kejadian perkara. Di sana ia menceritakan semuanya.

"Saya lari ke rumah abah di Gang Rindang Banua. Saya ceritakan semuanya. Dia meminta saya untuk menyerahkan diri saja kepada polisi," tutupnya.

Ketika ditanya apakah ia menyesal, Salahuddin hanya terdiam dan menunduk. Dari penelusuran polisi, Salahuddin ternyata pernah dibui karena kasus perjudian.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB

Pengedar Sabu di IKN Diringkus Polisi

Rabu, 24 April 2024 | 06:52 WIB

Raup Rp 40 Juta Usai Jadi Admin Gadungan

Selasa, 23 April 2024 | 09:50 WIB

Masih Abaikan Parkir, Curanmor Masih Menghantui

Selasa, 23 April 2024 | 08:00 WIB
X