Susahnya Menjaga Kayu Hutan di Pulau Laut: Kayu Disita, Petugas Hutan Dikalungi Parang

- Rabu, 11 Maret 2020 | 14:27 WIB
BERTEMU PENGANCAM: Dewi Wulansari (kiri) di Mapolres Kotabaru, Selasa (10/3) kemarin. Dia diancam Madi (berdiri baju biru) saat mengamankan pembalakan kayu. | FOTO: ZALYAN SHODIQIN ABDI/RADAR BANJARMASIN
BERTEMU PENGANCAM: Dewi Wulansari (kiri) di Mapolres Kotabaru, Selasa (10/3) kemarin. Dia diancam Madi (berdiri baju biru) saat mengamankan pembalakan kayu. | FOTO: ZALYAN SHODIQIN ABDI/RADAR BANJARMASIN

Dewi Wulansari hampir kehilangan nyawanya saat mengamankan kayu diduga hasil pembalakan hutan. Dewi diancam dengan pistol revolver kaliber 22.

----

Akhir Februari tadi, tepatnya tanggal 27. Bersama anak buahnya, Kepala KPH Pulau Laut Sebuku, Dewi Wulansari, melakukan patroli rutin di Kecamatan Pulau Laut Tengah.

Di tepi poros jalan raya, di kegelapan. Mereka menemukan tumpukan kayu meranti. Sebanyak lima kubik. Ditunggui tiga orang pria.

Ditanya petugas asal-usul kayu dan siapa pemiliknya, tiga orang pria mengaku tidak tahu. Petugas lantas membawa kayu itu ke kantor. "Ada lima kubik. Cuma yang bisa kami angkut ke kantor (di Desa Mekarpura), cuma 3,5 kubik," kata Dewi saat jumpa pers di aula Mapolres Kotabaru, Selasa (10/3) kemarin.

Malam harinya, sekitar pukul 01.00, datang pria paruh baya berbadan kekar ditemani dua rekannya. Memakai mobil. Di depan kantor KPH, pria kekar bernama Madi itu turun mencabut parang.

Saat itu Dewi masih di kantor. Ke luar menyambut Madi. Namun pria yang tinggal di Mekarpura itu langsung mencengkeram baju atas Dewi dan meletakkan parang di leher perempuan itu.

Madi mengakui kayu yang disita miliknya. Ia meminta kayu itu dikembalikan.

Melihat itu, Polhut yang bertugas di kantor KPH tergopoh ke luar. Membawa senjata api. Meminta Madi pulang.

"Tapi pelaku (Madi) berkata: kamu punya senjata saya juga punya," ujar Kapolres Kotabaru Ajun Komisaris Besar Polisi Andi Adnan Syafruddin menceritakan kronologi kejadian.

Habis berkata seperti itu, Madi balik ke mobil. Mengambil senjata api jenis revolver kaliber 22. Lantas memperlihatkannya kepada petugas.

Melihat senjata teracung, suasana mendadak mencekam. Beberapa Polhut melindungi Dewi. Juga mengacungkan senjata. Siap kemungkinan terburuk.

Malang, kantor KPH berada di dalam hutan. Agak jauh dari permukiman. Berteriak pun, orang kampung kecil kemungkinan ada yang mendengar.

Beruntung, tembak-menembak tidak terjadi. Madi balik kanan. Sembari mengeluarkan ancaman. "Dia bilang, kalau kayu tidak dikembalikan maka akan ada kerusuhan," ujar Andi Adnan mengutip kembali ancaman yang dilontarkan Madi saat itu.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X