Pilkada Kalsel Dinyatakan Berbahaya, Kotabaru dan Banjarmasin Paling Rawan

- Kamis, 12 Maret 2020 | 11:22 WIB
Ilustrasi: Radar Banjarmasin
Ilustrasi: Radar Banjarmasin

BANJARMASIN - Mungkin temuan ini bisa menjadi peringatan. Bawaslu RI melaunching Indek Kerawanan Pemilu (IKP) pada Pilkada tahun ini. Pilkada Kalsel dinyatakan berada pada status kerawanan tinggi.

Penilaian IKP berkaca pada data Pilkada dan Pemilu sebelumnya. Indikatornya meliputi konteks sosial politik, penyelenggara pemilu yang bebas dan adil, kontestasi, dan partisipasi. Dari semua itu, Kalsel menempati ranking ke 7 dari 9 provinsi.

"Kalsel berada di bawah Riau dan Kalimantan Utara yang dinilai IKP-nya tinggi," beber Ketua Bawaslu Kalsel Erna Kasypiah di sela Rapat Koordinasi Sosialisasi IKP Pilkada 2020 di Hotel G Sign Banjarmasin, Rabu (11/3) kemarin.

Sementara untuk pelaksanaan Pilkada di 7 Kabupaten/Kota di Kalsel tahun ini, dua daerah dinyatakan memiliki IKP kerawanan tinggi. Daerah itu adalah Kabupaten Kotabaru dan Banjarmasin. Sisanya dinilai rawan sedang dan rawan rendah. Kerawanan yang perlu menjadi perhatian adalah soal netralitas dan adanya mahar politik.

Karo Ops Polda KalselKombes Pol Isdiyono menyatakan, semua jajaran sudah disiapkan untuk mengamankan Pilkada tahun ini. Dia mengatakan semua indikator kerawanan yang disampaikan Bawaslu tak boleh diremehkan. "Polri akan all out mengamankan," tegasnya.

Kesiagaan aparat pengamanan pada Pilkada serentak tahun ini sudah sangat siap. Contohnya di tahapan masa kampanye, sebanyak 1.100 anggota Polda Kalsel bersama 221 TNI dilibatkan untuk mengamankan. Sementara, di masa tenang ada sebanyak 605 anggota Polda Kalsel dan 192 TNI diturunkan.

Di tahapan pemungutan suara, jumlah aparat juga ditambah. Personel Polda Kalsel dilibatkan sebanyak 1.891 orang dan TNI sebanyak 300 orang. Sementara, di tahapan rekapitulasi, personel yang akan dilibatkan sebanyak 787. Terdiri dari 607 personel Polda Kalsel, dan 180 personel TNI. Di masa penetapan calon, jumlah personel yang diturunkan ditambah menjadi 790. Terdiri 610 personel Polda Kalsel dan 180 personel TNI.

Jika Bawaslu RI menyatakan Kotabaru dan Banjarmasin memiliki kerawanan tinggi dengan data kuantitatif dan kualitatif, Polri sebut Isdiyono pemetaannya berdasarkan dinamika dari waktu ke waktu. "Tak hanya Kotabaru dan Banjarmasin. Tapi Kami samakan semua untuk pengamanannya," tegasnya.

Pengamat politik Universitas Lambung Mangkurat, Andi Tenri Sompa memaparkan potensi kerawanan memang perlu perhatian khusus. Dia menyebut, Bawaslu juga harus memperhatikan Pilkada Kabupaten Banjar yang saat ini konstelasinya politiknya cukup tinggi.

Pilkada Kabupaten Banjar tahun ini sangat dimungkinkan adanya dua bakal calon yang maju lewat jalur perseorangan. Belum lagi majunya petahana bupati maupun wakil bupati yang berada pada dua kubu yang berbeda. "Ini patut diwaspadai juga. Penyelenggara harus ekstra kerja keras juga di Kabupaten Banjar," ujar Tenri.

Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor yang turut berhadir dalam sambutan berharap Pelaksanaan Pilkada Kalsel tahun ini berjalan aman, damai dan menyenangkan rakyat. "Ini pesta demokrasi. Pesta bagi rakyat. Saya yakin dengan sinergitas seluruh elemen, Pilkada Kalsel akan berjalan aman dan membahagiakan rakyat," ujarnya. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X