Ngotot Ingin Rombak Pasar, Pemko Minta DPRD Membantu

- Sabtu, 14 Maret 2020 | 06:43 WIB
PASAR SUDIMAMPIR: Pemko Banjarmasin sudah bulat ingin merombak pasar Sudimampir.  Eksekutif pun minta legislatif membantu proses itu.
PASAR SUDIMAMPIR: Pemko Banjarmasin sudah bulat ingin merombak pasar Sudimampir. Eksekutif pun minta legislatif membantu proses itu.

BANJARMASIN - Pemko Banjarmasin ngotot ingin merombak Pasar Ujung Murung dan Pasar Sudimampir Baru. Alasannya, agar jauh lebih nyaman untuk pedagang dan pembeli.

Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banjarmasin Norbiansyah menyebut, rencana revitalisasi itu sudah melalui prosedur dan tahapan yang sesuai.

“Kami sudah melakukan sosialisasi ke pedagang di kawasan itu,” ucapnya seusai menggelar pertemuan dengan Komisi II DPRD Banjarmasin, Kamis (12/3) tadi.

Seperti diketahui, rencana revitalisasi itu mendapat penolakan. Terutama dari pedagang Pasar Sudimampir Baru. Yang merasa masih punya Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) hingga 2025 nanti.

Pasar di Jalan Pangeran Samudera itu tergolong masih baru. Mulai beroperasi sekitar tahun 90-an. Bangunannya juga dianggap layak hingga 20 tahun ke depan. Tak seperti Ujung Murung yang memang terkesan kumuh.

Tapi pemko punya pandangan lain. Mereka ingin menyatukan Ujung Murung dan Sudimampir Baru. Sebagai satu kawasan pasar besar. Didesain sedemikian rupa agar lebih modern.

“Itulah sebabnya, kami minta dewan menjadwalkan pertemuan dengan pedagang. Karena mereka tidak tahu seperti apa bentuk bangunannya,” ucapnya.

Rencananya, pasar ini akan dibangun delapan lantai. Proyek ini tak menggunakan duit APBD. Melainkan mengandalkan suntikan dana investor.

Pemko tak merevitalisasi begitu saja. Jika terwujud, mereka sudah menyiapkan tiga titik relokasi pedagang selama proyek berlangsung. Yakni di belakang Mitra Plaza, area parkir Sudimampir dan eks Pelabuhan Lama di RK Ilir.

Ketua Komisi II DPRD Banjarmasin, Faisal Hariyadi mengatakan, mereka siap memfasilitasi pertemuan antara pemko, pedagang dan investor.

“Sehingga pedagang tahu, seperti apa rupa yang ingin dibangun,” kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Lagipula, Komisi II menganggap pemko belum memaksimalkan tahap sosialisai. “Buktinya belum semua pedagang mengetahui,” pungkasnya. (nur/at/fud)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X