BANJARBARU - Tiga tahun tiga bulan tidak bermain golf membuat Abdullah rindu mengayunkan stiknya. Kemarin (14/3), dia bersama rekan-rekan sejawat kembali merumput di Padang Golf Swargaloka.
Sarung tangan dan topi selalu dikenakannya saat bermain. Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tanah Laut itu mengaku agak canggung ketika pertama kali melakukan tee shoot. “Karena terlalu lama tidak bermain, merasa kagok juga. Sudah mulai hilang insting pukulannya. Tapi bermain dua hole sudah cukup untuk mengembalikan pukulan dan ritme permainan,” kata Abdullah saat ditemui setelah keluar dari ruang ganti Swargaloka.
Selain mengobati rasa rindu bermain golf, dia juga ingin menjalin silaturahmi dengan teman-teman lamanya. Tiga tahun 3 bulan bukanlah waktu yang sebentar. Ini momen berharga merajut tali silaturahmi kembali.
“Yang pertama bukan soal main golf, tapi soal silaturahmi dan kebugaran badan. Lagi pula kami bukan golfer profesional yang harus berkompetisi,” ujar pria 60 tahun tersebut.
Lalu kenapa lama tidak bermain golf? “Ada kesibukan yang luar biasa. Saya juga mencoba beralih olahraga tenis. Mainnya setiap satu pekan sekali. Tiga tahun ke belakang ini rutin bermain (tenis, Red),” kata golfer yang sekarang duduk di kursi legislatif DPRD Tanah Laut.
Sekian lama tidak berkunjung ke Swargaloka membuatnya merasa ada perbedaan. Utamanya jumlah golfer yang bermain di Swargaloka tidak ramai. Berbeda dengan saat dulu bermain menggunakan seluruh hole yang ada di sana. “Sekarang sudah lumayan bagus, meski hanya ada hole 10 hingga 18. Tapi, sebenarnya jika kualitas rumput green ini dibenahi, dan perawatannya bagus saya kira teman-teman golfer juga akan rajin main,” tuntasnya.(mal/dye/ema)