Diduga karena Dampak Peledakan Area Pertambangan, Rumah Warga Desa Pantai Cabe Retak-retak

- Minggu, 15 Maret 2020 | 07:32 WIB
KENA DAMPAK: Warga Desa Pantai Cabe memperlihatkan keretakan dinding yang ada di rumahnya. | Foto:  Rasidi Fadli for Radar Banjarmasin
KENA DAMPAK: Warga Desa Pantai Cabe memperlihatkan keretakan dinding yang ada di rumahnya. | Foto: Rasidi Fadli for Radar Banjarmasin

Warga Desa Pantai Cabe Kecamatan Salam Babaris resah. Hampir semua rumah mereka tiba-tiba retak. Hal ini diduga akibat dampak blasting atau pemboman area pertambangan yang tidak jauh di sana.

-- Oleh: RASIDI FADLI, Rantau --

Kepala Desa Pantai Cabe Riyono Maret, bersama lima warga lainnya, tidak segan-segan mengantar penulis untuk melihat rumah warga yang dindingnya retak. Setidaknya ada tujuh rumah yang didatangi.

Kondisinya beragam. Ada retak dinding depan rumah, ada kerusakan di dalam kamar, ada juga garis retak sampai atas genteng. Bahkan, beberapa kaca pecah dan keramik juga ikut pecah.

Sebagian warga ada yang berinisiatif sendiri melakukan langkah antisipasi. Mereka menambal keretakan dengan semen seadanya. Dengan harapan kerusakan tidak tambah parah.

Ali Murtadho , salah seorang warga setempat mengungkapkan aktivitas blasting ini dilakukan oleh PT Petrosea, sebuah perusahaan tambang yang berkegiatan tak jauh dari sana. Kondisi ini membuat warga khawatir.

"Kalau tidak ditindaklanjuti. Kami takutnya akibat retak, rumah kami ambruk," kata pria berkepala plontos ini, Sabtu (14/3) kepada Radar Banjarmasin.

Oleh sebab itulah, warga Jalan Pantai Cabe RT 9 RW 2 yang terdampak meminta kepada perusahaan untuk bisa bertanggung jawab. Ali menyarankan perusahaan untuk bisa melihat langsung ke lapangan.

"Sebenarnya, kami tidak ada niatan untuk menghalangi perusahaan untuk menambang. Tapi, mereka juga harus memperhatikan dampaknya dan bisa bertanggungjawab," harapnya.

Kondisi retaknya rumah warga, sudah dikeluhkan ke perusahaan yang bersangkutan. Tapi, sampai saat ini tidak ada tindaklanjutnya. "Jadi, kemana lagi kami mengadu?" tuturnya.

Kepala Desa Pantai Cabe Riyono Maret, membenarkan bahwa sebelumnya sudah ada beberapa kali pertemuan dengan pihak perusahaan. Baik itu dikantor Desa maupun di Polsek. Namun, sampai saat ini belum ada tindaklanjutnya.

"Sebenarnya keinginan masyarakat tidak muluk-muluk. Mereka menginginkan agar ada konmpensasi dari perusahaan," bebernya.

Setelah adanya kompensasi, masyarakat berharap aktivitas blasting bisa dikurangi, agar tidak berdampak lagi ke pemukiman. Jadi, perusahaan bisa melakukan peledakan tapi harus dengan batas yang wajar.

"Niatan masyarakat dari awal tidak ingin memberhentikan blasting. Tetapi, lebih ke perhatian perusahaan untuk bertanggung jawab," katanya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X