BANJARMASIN - Jumlah kasus positif virus Covid-19 terus bertambah di Indonesia. Terhitung kemarin (15/3) siang, sudah 117 orang yang terinfeksi. Jakarta bahkan sudah meliburkan sekolah. Lantas bagaimana dengan Banjarmasin?
Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengatakan, sampai sekarang belum ada rencana peliburan sekolah.
“Kami masih menunggu perkembangan. Misalnya ada pernyataan resmi dari pemko, akan kami konsultasikan lebih lanjut,” ujarnya kemarin (15/3) pagi.
Ditambahkannya, pihaknya terus memantau dan berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan Banjarmasin. Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pemko atau pemprov yang menyatakan adanya warga yang diduga terinfeksi virus Corona.
Kalaupun ada, tentu perlu dibicarakan kembali, apakah perlu meliburkan siswa atau tidak. “Tapi kalau misalkan sudah ada suspect, itu lain cerita,” katanya.
Meski begitu, sebagai langkah pencegahan, Disdik telah mengirimkan surat edaran dari wali kota ke seluruh sekolah. Kedua, penyampaian standar operasi prosedur (SOP) yang harus dipegang sekolah.
"Kami minta seluruh sekolah menyiapkan cairan antiseptik atau tempat cuci tangan. Sebelum masuk kelas siswa harus cuci tangan,” ujarnya.
Totok berpesan kepada seluruh pelajar dan guru agar tetap waspada. Sebab ini sudah menjadi pandemi global. Di lingkungan sekolah, jika ada siswa yang tidak masuk karena sakit agar dapat dicek. Apabila ada gejala-gejala yang mengarah pada virus tersebut, secepatnya dilaporkan.
“Kami akan buka layanan pengaduan. Sehingga kalau ada apa-apa cepat koordinasi,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala SD Kuripan II Mulkini mengaku telah menginstruksikan kepada para guru agar mengingatkan siswa tentang kebiasaan mencuci tangan sebelum makan.
“Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sudah kami terapkan, sudah pas seperti imbauan pemerintah,” harapnya.
Ditanya bukti nyata, Mulkini menambahkan, sekolahnya telah menyiapkan tempat cuci tangan di depan seluruh kelas. “Ke depan akan lebih intensif lagi,” janjinya. (gmp/fud/ema)
