BANJARMASIN – Paralimpian Kalsel cabang angkat berat, Hero Pariyono mengakui prestasi bisa diraih dengan latihan yang maksimal. Salah satu faktor utama dalam menunjang latihan adalah tersedianya peralatan latihan.
Bagi lifter binaan National Paralympic Commiittee (NPC) Kalsel tersebut, barbell adalah alat latihan utama yang sangat diperlukan. Apalagi, Hero diproyeksikan tampil di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI 2020 Papua.
“Tidak dipungkiri, kalau mau latihan bagus, maka alatnya harus berkualitas. Untuk saat ini, saya masih belum memiliki alat latihan yang memadai, terutama barbel untuk latihan angkat berat,” ungkap Hero.
Selama ini, Hero hanya memanfaatkan perlengkapan latihan di sebuah pusat kebugaran di Banjarmasin.
“Biaya latihan di pusat kebugaran tersebut, saya akui cukup besar. Sementara, kalau punya barbel sendiri, tentu akan lebih ekonomis. Selain bisa bebas menentukan waktu latihan di rumah, barbelnya juga bisa dipakai sepuasnya,” sebut peraih medali emas Peparnas XV Jabar tersebut.
Hero yang tampil di kelas 97 kilogram tersebut menuturkan sangat memimpikan punya barbel sendiri.
“Kalau bisa NPC Kalsel menyediakan barbell impor buat saya latihan. Ada produk barbel impor asal Swedia yang merupakan perlengkapan angkat berat standar internasional. Batangannya saja dibanderol Rp20 jutaan, kalau yang paket lengkap dengan barbelnya, mencapai Rp100 jutaan,” sentilnya.
Dengan perlengkapan latihan yang memadai, Hero berjanji akan meraih satu medali emas buat Kalsel di Peparnas Papua. “Angkatan saya saat ini sudah mencapai 200 kilogram. Tinggal dipertahankan dan dilatih lagi dengan lebih keras, saya yakin bisa melampaui 200 kilogram,” tandasnya.(oza/ema)