Bandara Disinfeksi Gedung Terminal

- Kamis, 19 Maret 2020 | 11:57 WIB
SEMPROTKAN DISINFEKTAN: Para petugas saat melakukan disinfeksi di bangunan terminal dan fasilitas Bandara Internasional Syamsudin Noor, (17/03) siang. | FOTO: HUMAS BANDARA FOR RADAR BANJARMASIN
SEMPROTKAN DISINFEKTAN: Para petugas saat melakukan disinfeksi di bangunan terminal dan fasilitas Bandara Internasional Syamsudin Noor, (17/03) siang. | FOTO: HUMAS BANDARA FOR RADAR BANJARMASIN

Mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) di kawasan Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor, manajemen Angkasa Pura I melakukan disinfeksi di bangunan terminal dan fasilitas bandara, (17/3) siang.

Kegiatan tersebut melibatkan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banjarmasin yang juga menerjunkan personelnya selama proses disinfeksi, dengan menggunakan disinfektan.

Disinfeksi dilakukan untuk membersihkan fasilitas terminal yang sering digunakan oleh para pengguna jasa bandara. Area yang dibersihkan diantaranya, check in counter, tombol lift atau elevator, pegangan eskalator, tempat duduk di ruang tunggu keberangkatan, ruang pindah pesawat, area kedatangan, musala dan lain-lain.

General Manager Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor, Indah Preastuty menyampaikan, disinfeksi dilakukan sebagai upaya mitigasi untuk potensi penyebaran virus corona di bandara.

"Disinfeksi maupun kegiatan upaya lainnya tidak mengurangi pelayanan untuk para pengguna jasa bandara, semua ini dilakukan tidak lain untuk meningkatkan kebersihan fasilitas di terminal, terutama yang sering disentuh oleh penumpang," katanya.

Dia menambahkan, selain melakukan disinfeksi, sebagai upaya mengoptimalkan pencegahan virus corona di bandara, manajemen Angkasa Pura I juga rutin melakukan imbauan melalui pemutaran video di giant wall area kedatangan. "Kita juga telah menyediakan hand sanitizer di area-area yang mudah dijangkau para pengguna jasa bandara, agar dapat senantiasa menjaga kebersihan," tambahnya.

Lanjutnya, upaya pencegahan penyebaran virus corona juga diterapkan pada seluruh petugas bandara melalui penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang terdiri dari masker, sarung tangan karet, dan safety goggle. "Peralatan tersebut digunakan oleh seluruh petugas yang melakukan kontak langsung dengan penumpang. Seperti Aviation Security, Customer Service, maupun Duta Bandara yang bertugas," bebernya.

Tidak hanya itu, Angkasa Pura I juga bersinergi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melalui pengoperasian alat pendeteksi suhu (thermal scanner) dan pemasangan poster pre-caution di area kedatangan.

"Sejak Sabtu (14/3), bandara juga telah menerapkan protokol pengecekan suhu tubuh para penumpang sebelum memasuki check in area dengan menggunakan thermo gun. Hal ini sebagai langkah awal preventif penumpang dari gejala terinfeksi virus corona sebelum melakukan penerbangan," ujar Indah.

Menurutnya, untuk dapat mencegah penyebaran virus corona, khususnya di kawasan bandar udara, perlu kerjasama dari berbagai pihak. Untuk itu, Indah meminta dukungan dari para pengguna jasa bandara untuk senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan.

Sementara itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banjarmasin Ruslan Fajar menyampaikan bahwa keamanan di bandara saat ini diperketat. Dikatakannya, pekan depan pihaknya juga bakal menambah alat pemindai suhu tubuh atau Thermal Scanner di terminal keberangkatan Bandara Internasional Syamsudin Noor.

"Sekarang 'kan alat itu cuma ada di terminal kedatangan. Jadi nanti di keberangkatan juga ada. Sehingga, penumpang yang datang dan berangkat bisa dipantau," ucapnya.

Melalui alat itu, suhu tubuh para penumpang bisa terdeteksi. Jika ada yang memiliki suhu tubuh tinggi di atas 38 derajat celsius, maka KKP Banjarmasin akan segera mengobservasi penumpang tersebut. "Setelah selesai diobservasi, penumpang selanjutnya kami rujuk ke rumah sakit untuk memastikan penyakit apa yang dideritanya," beber Ruslan.

Namun, dia menuturkan, untuk mengidentifikasi orang yang baru terinfeksi virus memang susah. Pasalnya, jika hanya dalam satu atau dua hari setelah terinfeksi, penderita tidak langsung memberikan gejala. "Mungkin tiga sampai lima hari baru ada gejalanya. Seperti badan panas, batuk dan lain-lain. Tergantung daya tahan tubuh. Kalau daya tahan tubuhnya kuat, bisa satu pekan baru ada gejala," tuturnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X