Siswa SMK Maestro Produksi Antiseptik Sendiri; Alkohol Susah Dicari, Dijamin Standar BPOM

- Jumat, 20 Maret 2020 | 05:49 WIB
Siswa SMK Maestro Islamic Scholl menuang cairan antiseptik yang sudah jadi ke dalam botol berbagai ukuran.
Siswa SMK Maestro Islamic Scholl menuang cairan antiseptik yang sudah jadi ke dalam botol berbagai ukuran.

Sejak virus Covid-19 melanda global, hand sanitizer sulit dicari di pasaran. Ini menginspirasi siswa SMK Maestro Islamic School Banjarmasin untuk lebih kreatif memproduksi cairan antiseptik itu sendiri.

-- Oleh: ENDANG, Banjarmasin --

Berpakaian putih, pakai penutup rambut berwarna hijau, dan mengenakan masker. Mereka berada di dalam ruangan laboratorium SMK Maestro Islamic School Banjarmasin di kawasan Cempaka Besar Banjarmasin. Lima murid bersama guru pendamping sedang mengaduk cairan. Berisi berbagai bahan kimia. Menuangkannya di dalam gelas labu dan breaker. Setelah cairan itu jadi, lantas dimasukkan ke dalam botol-botol kemasan kecil. Berbagai ukuran.

Sebenarnya sudah sekitar 20 liter cairan antiseptik mereka produksi di ruang berukuran sekitar 3x3 meter tersebut. Tadinya cairan tersebut untuk keperluan sekolah. Tidak untuk tujuan komersial. Berhubung hand sanitizer sulit dicari, akhirnya sebagian dijual. Harganya bervariasi. Antara Rp15 ribu hingga Rp40 ribu.
Meski membuat sendiri, dijamin bukan abal-abal. “Cairan antiseptik yang diproduksi siswa sesuai standar dari BPOM,” kata Kepala Laboratorium Farmasi SMK Maestro Banjarmasin, Rahmawati, kemarin (19/3).

Menurutnya, membuat cairan antiseptik sebenarnya tidak terlalu sulit. Cukup siapkan alkohol, aquades atau air hasil distilasi (penyulingan), dan gliserin (cairan untuk pembuatan makanan, obat-obatan dan sabun).

Persoalan sekarang, bahan baku sangat sulit didapat. Contohnya alkohol. Di pasaran hanya ada alkohol 90 persen. Seharusnya menggunakan alkohol 70 persen. Namun itu tak jadi masalah. Dengan sedikit proses kimia, kadar alkohol bisa diubah ke angka 70 persen. “Harga bahan baku sekarang mahal sekali. Kenaikannya sampai 300 persen,” ungkapnya.

Alkohol 90 persen isi 500 ml harga awalnya cuma Rp45 ribu. Sekarang naik menjadi Rp150 ribu. Tapi demi memenuhi keinginan siswa, sekolah tetap menyiapkan bahan yang diperlukan untuk produksi.

Rahmawati mengatakan siswa memproduksi antiseptik sejak awal Februari 2020. Setelah ramai pemberitaan Covid-19 mewabah di sejumlah negara dunia. Sejumlah siswa membuat sendiri cairan antiseptik, utamanya untuk keperluan di sekolah. Di setiap sudut ruangan disiapkan cairan antiseptik buatan sendiri.

Belakangan, karena banyak permintaan, siswa mulai memproduksi lebih banyak. Botol kemasan ukuran 100 ml, 40 ml dan 20 ml.

Kepala Sekolah SMK Maestro, Asmuri Ardi mengatakan ini merupakan ide dari siswa sendiri. Dibantu guru kimia, siswa mencoba membuat sendiri cairan antiseptik. “Sekolah sangat mendukung dengan kegiatan yang dilakukan siswa,” tuntasnya.(dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X