ODP Banjarbaru Sempat Meroket Hingga 282 Orang; Ternyata Aslinya 97, Selebihnya Pelaku Perjalanan

- Rabu, 25 Maret 2020 | 10:47 WIB
Pengecekan virus corona.
Pengecekan virus corona.

BANJARBARU - Perkembangan penyebaran pandemi Covid-19 di Kalsel terus jadi sorotan masyarakat. Di Kota Banjarbaru, update soal corona juga terus dinantikan publik.

Sejak Selasa (24/3) pagi, warga Banjarbaru dibuat cukup kaget. Pasalnya dari informasi resmi yang dirilis oleh Pemprov Kalsel. Total Orang Dalam Pengawasan (ODP) Kota Banjarbaru jumlahnya mencapai 282 orang.

Sontak, hal ini pun memicu kekhawatiran berlebih dari masyarakat. Mengingat, angka ini tertinggi di antara daerah lainnya. Meskipun statusnya bukan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) atau yang mengarah ke suspect Corona.

Terkait tingginya jumlah ODP di Kota Idaman. Juru Bicara Bidang Kesehatan Gugus Tugas P3 Covid-19 Banjarbaru yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru, Rizana Mirza, mengatakan bahwa informasi tersebut ada perbedaan definisi.

Memang diakuinya bahwa angka 282 itu sempat dilaporkan pihaknya. Hanya saja, yang terbaru tegasnya bahwa jumlah ODP untuk Banjarbaru tak sampai 100 orang. Yakni hanya 97 saja.

Gugus Tugas Banjarbaru terang Mirza memandang, awalnya jika ODP diartikan pihaknya sebagai orang yang baru datang dari wilayah yang terpapar dan masuk wilayah Banjarbaru.

"Jadi memang ada perbedaan definisi ODP ini, terkait kriterianya. Jadi ODP yang dimaksud dengan orang yang pernah ke daerah terpapar itu kita sebut pelaku perjalanan, nah ini jumlahnya yang memang banyak sampai 282 orang," jelasnya.

Pihaknya mengklaim sudah berkoordinasi dengan pihak gugus tugas di tingkat Provinsi. Sehingga katanya data itu segera akan direvisi, menyesuaikan dengan laporan dari gugus tugas di Banjarbaru.

"Setelah kita lakukan pengecekan, ODP kita totalnya 97 orang. Nah ODP ini yang menunjukkan gejala, misalnya batuk, demam dan yang mengarah lainnya. Jadi yang kriteria pelaku perjalanan belum tentu ODP jika dia kondisinya tidak ada gejala," jelasnya.

Meski ada pembedaan kriteria yang sempat membingungkan masyarakat ini. Mirza memastikan bahwa baik PP (pelaku perjalanan) maupun ODP bakal tetap dalam pengawasan pihaknya.

"Jadi ini berkaitan kenapa PP jumlahnya banyak di Banjarbaru. Karena mereka ini inisiatif melaporkan identitasnya kepada kita lewat aplikasi lapor. Akhirnya kita bisa mendeteksi dan memantau mereka, termasuk gejala yang dialami," cerita Mirza.

Selain itu, karena lokasi Banjarbaru yang jadi areal perlintasan dari berbagai daerah. Mengingat Bandara masih beroperasi. Lalu akses darat juga masih terbuka.

“Kita ketahui ada banyak daerah yang juga sudah terpapar. Jadi memang, ada warga kita yang datang dari daerah terpapar itu lalu melaporkannya," jelasnya.

Lalu, ditegaskannya jika baik PP maupun ODP kata Mirza akan dipantau selama kurang lebih dua pekan. Yang mana apabila nanti ada gejala lanjutan dan mengarah ke suspect, maka protokolnya tegasnya bakal dirujuk ke RSD Idaman Banjarbaru untuk diperiksa lebih lanjut.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X