BANJARMASIN – Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Sutarto Hadi terkejut. Dia mendapatkan informasi ada seorang mahasiswa ULM yang positif corona. Kabar yang disampaikan Dekan Fakultas Hukum itu pun dia teruskan ke grup internal ULM.
Entah bagaimana, informasi itu bocor ke grup yang lain. Sontak saja, kabar tersebut membuat warga resah.
Ketika dikonfirmasi, Sutarto pun membenarkan kabar tersebut. Informasi yang dia terima didapat dari Dekan Fakultas Hukum (FH) ULM dan Ketua Prodi pasca sarjana FH ULM, yang menyebutkan bahwa mahasiswa S2 FH ULM yang tengah berada di Papua sedang diisolasi di salah satu rumah sakit di sana.
Namun, belakangan Sutarto mengklarifikasi pernyataannya tersebut. Ternyata yang bersangkutan hanya bersatus orang dalam pengawasan (ODP). “Alhamdulillah kabar terbaru yang bersangkutan hanya ODP,” kata Sutarto mengklarifikasi.
Keterangan terbaru yang dia terima, yang bersangkutan juga tak dinyatakan positif hanya menjalani masa isolasi 14 hari dan juga tak dilakukan di rumah sakit. “Dia hanya di mess kantor yang bersangkutan di Papua. Kita berdoa sama-sama mudah-mudahan yang bersangkutan tak positif,” terangnya.
Begitu mendengar adanya mahasiswa ULM yang terpapar Covid-19, Sutarto memang langsung mengambil langkah seruan agar civitas akademika ULM mengikuti protokol pencegahan Covid-19.
Apalagi, yang bersangkutan sebelum ke Papua datang ke kampus menandatangani ijazah. Itu artinya ada contact tracking yang terjadi. “Ini tujuannya adalah meningkatkan kewaspadaan untuk memutus mata rantai Covid-19. Karena jika ada 1 orang terpapar, cukup beresiko bagi warga kampus yang lain,” tandasnya.
Sementara, juru bicara gugus tugas pencegahan, pengendalian dan penanganan Covid-19 Kalsel, M Muslim menegaskan, mahasiswa ULM yang dinyatakan positif corona adalah tidak benar. Dia juga sudah mengkonfirmasi langsung dengan Rektor ULM soal ini. “Tak benar positif. Hanya ODP dan dipantau di daerah Papua,” ujar Muslim. (mof/ran/ema)
