Update Corona di Banua; Sekumpul dan Kelampaian Tutup Total, Insentif Tenaga Medis Corona Cair

- Rabu, 25 Maret 2020 | 11:31 WIB
Ilustrasi: Radar Banjarmasin
Ilustrasi: Radar Banjarmasin

BANJARMASIN - Kabar gembira bagi dokter dan para tenaga medis yang selama ini berada di garis terdepan untuk menangani para pasien virus corona atau Covid-19 di Banua. Hari ini (25/3), Pemprov Kalsel akan memberikan apresiasi khusus kepada mereka berupa uang insentif.

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Harian Tim Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan (P3) Covid-19 Kalsel, Wahyuddin. "Mengenai uang insentif akan diberikan kepada dokter dan medis di rumah sakit rujukan. Sudah kita rencanakan besok (hari ini)," katanya dalam video teleconference yang diterima Radar Banjarmasin, kemarin.

Namun dia mengungkapkan, uang insentif yang diberikan ke para tenaga medis bersumber dari APBD. Bukan APBN. "Rencana dana APBD. Tidak seperti di berita, katanya dana APBN. Karena APBN hingga kini belum terkonfirmasi," ungkapnya.

Akan tetapi, dia tidak membeberkan berapa besaran insentif yang diberikan kepada para dokter dan tenaga medis yang selama ini menangani virus corona. "Besok (hari ini) akan disampaikan ke RSUD Ulin Banjarmasin sebagai rumah sakit rujukan pertama," beber Wahyuddin.

Dia berharap, dana insentif dari APBN juga bisa cepat cair untuk diberikan kepada para petugas medis. "Tapi karena APBN dibayar setiap bulan, maka jadi harus menunggu jatuh tempo setiap bulan. Kalau dana APBD bisa diberikan secara fleksibel," paparnya.

Lalu bagaimana dengan alat pelindung diri (APD) untuk para tenaga medis? Juru Bicara Tim Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan (P3) Covid-19 Kalsel, M Muslim menyampaikan bahwa pemerintah tengah berusaha untuk terus menambahnya. "Semua jalur kita lakukan. Bukan hanya menunggu bantuan dari pemerintah, tapi juga berusaha membeli dari beberapa jalur," ucapnya.

Dari informasi yang diterimanya, kemarin sore datang APD tambahan hasil dari pembelian yang mereka lakukan. "APD tambahan akan segera kami bagikan ke rumah sakit rujukan," pungkasnya.

Sebelumnya, tugas dan tanggung jawab tenaga medis saat musim wabah Covid-19 sangatlah vital. Kendati mempertaruhkan nyawa, mereka tetap berada di garis terdepan untuk menyelamatkan nyawa pasien. Karena itu, pemerintah memberikan apresiasi khusus kepada para tenaga medis. Selain menambah jumlah alat pelindung diri (APD), mereka juga diberi insentif dan santunan.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo setelah mengecek persiapan akhir Wisma Atlet menjadi RS darurat isolasi Covid-19 di Jakarta kemarin (23/3). Dalam kesempatan itu, presiden menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya dokter dan perawat yang menangani wabah korona. ’’Atas nama pemerintah, negara, dan rakyat, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras dan perjuangan beliau-beliau,’’ ujar Jokowi. Menurut Jokowi, para dokter dan perawat itu telah berdedikasi dan berjuang sekuat tenaga untuk menangani Covid-19.

Dia menjelaskan, dalam ratas (rapat terbatas) bidang ekonomi Jumat lalu (20/3), pemerintah memutuskan pemberian insentif bagi tenaga kesehatan. Insentif diberikan tiap bulan bagi mereka yang saat ini bertugas di daerah-daerah dengan status tanggap darurat Covid-19, khususnya yang sedang menangani wabah. Rinciannya, dokter spesialis mendapat Rp 15 juta per bulan, dokter umum dan gigi Rp 10 juta, bidan dan perawat Rp 7,5 juta, dan tenaga medis lainnya Rp 5 juta. ’’Dan akan diberikan santunan kematian Rp 300 juta,’’ lanjutnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah menghitung dan mengalokasikan anggaran itu. Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 6,1 triliun untuk kebutuhan tersebut. Jumat lalu, rancangan awalnya masih dalam bentuk asuransi dan santunan. Desainnya sedang dimatangkan. Namun, berdasarkan pernyataan presiden kemarin, akhirnya diputuskan bahwa bentuk apresiasinya berupa insentif dan santunan.

Jumlah ODP Kalsel Bertambah

SEMENTARA ITU, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 di Kalsel semakin hari terus bertambah. Sampai kemarin pukul 16.00 Wita, jumlahnya mencapai 716 orang. Sebelumnya di hari Senin, jumlah ODP hanya sebanyak 415 orang.

Meningkatnya jumlah ODP ini disikapi serius tim Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kalsel. Tim akan mendirikan posko pelaporan. Posko ini sebagai tempat pelaporan terkait ODP, salah satunya contact tracking yang bersangkutan. “Dua posko, kami buka mulai hari ini (besok). Satu di Kantor Dinkes Kalsel di Banjarmasin, dan satunya di Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Banjarbaru,” ujar juru bicara gugus tugas pencegahan, pengendalian dan penanganan Covid-19 Kalsel, M Muslim Muslim kemarin.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X