Pakai Jas Hujan, Berharap Kiriman APD Bukan Hanya bagi Perawat Saja

- Kamis, 26 Maret 2020 | 13:02 WIB
TAK ADA ROTAN AKAR PUN JADI: Personel Satgat Covid-19 HST  mengenakan jas hujan berbahan plastik kresek menyemprotkan cairan disinfektan. | Foto: Wahyu Ramadhan/Radar Banjarmasin
TAK ADA ROTAN AKAR PUN JADI: Personel Satgat Covid-19 HST mengenakan jas hujan berbahan plastik kresek menyemprotkan cairan disinfektan. | Foto: Wahyu Ramadhan/Radar Banjarmasin

Alat pelindung diri (APD) menjadi pakaian paling "tren" sekarang ini. Sayangnya, tidak semua memilikinya. Di Barabai, tak ada APD, jas hujan pun jadi.

-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Barabai --

Di halaman Masjid At Taubah, Desa Durian Gantang Kecamatan Labuan Amas Selatan (LAS), kemarin (25/5) siang. Seorang personel Satuan Gugus Tugas atau Satgas, pencegahan Covid-19 Hulu Sungai Tengah (HST), tampak tergesa-gesa mengenakan "APD"-nya.

Saking tergesa-gesanya, APD yang tak lain adalah jas hujan plastik kresek, itu dipakainya terbalik. Bayangkan saja, tudung bagian kepala jas hujan yang seharusnya di belakang leher, posisinya malah berada di depan leher. Beruntung, personel tadi sadar. Perlahan, dia kembali membenahi APD-nya.

Di sisi lain, personel lainnya mengalami kondisi yang lebih miris. Belum sampai setengah badan dikenakan, APD-nya sudah robek. Tepatnya, di bagian leher.

"Waduuuuuh," ungkapnya. Seraya melangkahkan kaki ke mobil logistik, dan kembali dengan APD berupa jas hujan dengan bahan plastik kresek yang baru.

Sedari pagi, puluhan personel Satgas Covid-19 HST yang tergabung dari anggota TNI, Polri, BPBD beserta instansi terkait lainnya, sudah berpencar ke beberapa titik di Kabupaten HST. Menyemprotkan disinfektan. Sementara ini, sasarannya adalah tempat ibadah.

Kegiatan penyemprotan, sudah berlangsung sejak Selasa, tanggal 24 Maret. Diagendakan sementara ini, kegiatan akan terus berlangsung hingga batas waktu tanggap darurat pertama. Yakni tanggal 5 April mendatang.

"Total sasaran, ada 250 titik. Selain tempat ibadah, juga akan menyasar wilayah perkantoran, gedung sekolah, hingga pasar. Kita berpacu dalam upaya serentak memutus rantai penularan virus," jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Hulu Sungai Tengah (BPBD HST), Budi Haryanto.

Beberapa pekan belakangan, Satgas Covid-19 HST, memang tampak sibuk. Mulai dari melakukan pemantauan, mengelola data, melakukan berbagai persiapan dan pembenahan, hingga terjun ke lapangan. Dari upaya sosialisasi keliling, hingga penyemprotan disinfektan.

Segala pekerjaan tentunya dilakukan dengan tidak mudah. Terlebih, bila tanpa dukungan alat kerja standar. Sebagai contoh APD yang dikenakan personel yang bertugas menyemprotkan disinfektan, itu. Dari belasan personel, sebagian di antaranya mengenakan jas hujan bahan plastik kresek.

Pengendara sepeda kayuh atau sepeda motor, pasti kenal dengan benda yang satu itu. Memang, benda itu mampu menahan guyuran hujan. Tapi ketahanan pakainya, hanya sementara. Kemudian, jangankan ketika sudah menempel di badan, dalam proses mengenakannya pun kita harus hati-hati kalau tidak ingin robek. Benar-benar tidak leluasa.

Lantas apakah aman dari virus?

Kepada penulis, Budi, mengaku masygul ketika melihat personel gabungan yang diterjunkan memakai APD yang tidak sesuai standar. Ibarat tak ada rotan, akar pun jadi. Tak ada APD, maka jas hujan berbahan plastik kresek pun terpaksa dikenakan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X