Dari Malang, Ratusan Santri Masuk ODP

- Kamis, 26 Maret 2020 | 13:07 WIB
DIPERIKSA: Para santri di salah satu pondok pesantren di Lawang, Malang, Jawa Timur saat tiba di terminal kedatangan Bandara Internasional Syamsudin Noor, kemarin. | FOTO: HUMAS DAN PROTOKOL PEMKO BANJARBARU FOR RADAR BANJARMASIN
DIPERIKSA: Para santri di salah satu pondok pesantren di Lawang, Malang, Jawa Timur saat tiba di terminal kedatangan Bandara Internasional Syamsudin Noor, kemarin. | FOTO: HUMAS DAN PROTOKOL PEMKO BANJARBARU FOR RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Rabu (25/3) siang, Banua kedatangan 180 orang dalam pemantauan (ODP). Mereka adalah warga Kalsel yang menjadi santri di salah satu pondok pesantren di Lawang, Malang, Jawa Timur. Ratusan santri tersebut masuk dalam daftar ODP, lantaran Malang merupakan zona merah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Kedatangan para santri dari berbagai kabupaten/kota di Kalsel itu langsung disambut sejumlah tenaga medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banjarmasin dan Dinas Kesehatan di terminal kedatangan Bandara Internasional Syamsudin Noor.

Satu-persatu para santri disemprot cairan disinfektan, kemudian melewati pengecekan suhu tubuh melalui alat thermal scanner dan thermogun. Hasilnya, suhu tubuh mereka tidak ada yang berada di atas 38 derajat celsius.

Kepala KKP Kelas II Banjarmasin l, Ruslan Fajar mengatakan, dari hasil pemeriksaan memang tidak ada santri yang menunjukkan indikasi terinfeksi virus. Namun, lantaran datang dari wilayah yang terjangkit corona maka semuanya harus dipantau dan masuk dalam daftar ODP.

"Memang protokol harus begitu. Jadi, tadi santri kami serahkan ke Dinas Kesehatan di masing-masing daerah mereka untuk dilakukan pemantauan selama 14 hari," katanya.

Dia mengungkapkan, selama masa pemantauan para santri harus mengisolasi diri di rumah. Agar tidak menularkan ke orang lain, kalau memang pada akhirnya positif corona. "Dinkes harus intens berkoordinasi dengan Puskesmas untuk memantau mereka," ungkapnya.

Lanjutnya, santri sendiri paling banyak berasal dari Banjarmasin. Sisanya dari Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan beberapa kabupaten lain. "Kemungkinan mereka dari satu ponpes yang sama di Malang, sebab daftar nama mereka jadi satu," ujarnya.

Secara terpisah, Ketua Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan (P3) Covid-19 Banjarmasin Machli Riyadi membenarkan pihaknya telah menerima puluhan santri asal Banjarmasin dari Malang. "Ada 58 yang berdomisili di Banjarmasin," bebernya.

Dia mengungkapkan, saat para santri tiba pihaknya langsung melakukan proses screening Covid-19 dan memberikan advokasi berupa penyuluhan dan edukasi tentang Covid-19. "Terutama bagi mereka yang ada gejala batuk atau pilek, supaya setiba di rumah mereka nanti wajib untuk mengkarantina diri dulu di kamar, dan tidak kemana-mana," ungkapnya.

Disinggung bagaimana hasil screening, Machli mengatakan bahwa tidak ada santri yang terdeteksi panas di atas 38 derajat celsius. "Hanya ada yang batuk dan pilek, dan itu pun tergolong ringan," ujarnya.

Meski begitu, dia menyampaikan, 58 santri tersebut tetap dimasukkan dalam kategori ODP dan ODR (orang dengan risiko). Lantaran datang dari daerah yang diketahui terinfeksi Covid-19 meskipun belum menimbulkan gejala-gejala.

"ODR adalah orang-orang yang baru saja pulang dari perjalanan, ke negara atau ke kota yang terdapat kasus virus corona. Sementara, ODP sama dengan ODR, hanya saja sudah mulai ada gejala gangguan saluran pernafasan tetapi ringan. Seperti batuk, panas, pilek, sakit kepala atau sakit tenggorokan," jelasnya.

Perlakuan yang sama dilakukan Pemko Banjarbaru, Ketua Pelaksana Gugus Tugas P3 Covid-19 Kota Banjarbaru, Said Abdullah mengatakan, dari 180 santri yang tiba dari Malang, sembilan diantaranya merupakan warga Banjarbaru. Di mana, mereka sudah melewati tahapan pengecekan kesehatan dan penyemprotan disinfektan untuk mencegah atau antisipasi penyebaran Covid-19.

“Hasil dari pendataan kami, sembilan orang ini dalam keadaan sehat, tapi kami tetap melakukan prosedur bahwa mereka harus lapor ke Puskesmas dalam waktu 14 hari,” katanya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X