Diprioritaskan Untuk ODP dan PDP, Rapid Test Bukan Penentu

- Jumat, 27 Maret 2020 | 11:36 WIB
Petugas medis RSUD Datu Sanggul Rantau, mempraktekkan simulasi penangan pasien covid-19. | Foto: RS Datu Sanggul For Radar Banjarmasin.
Petugas medis RSUD Datu Sanggul Rantau, mempraktekkan simulasi penangan pasien covid-19. | Foto: RS Datu Sanggul For Radar Banjarmasin.

BANJARMASIN - Alat rapid test yang dikirimkan oleh Kemenkes ke Kalsel sudah tiba kemarin. Namun, untuk bisa melakuikan tes cepat masih menunggu mekanisme dan protokol dari Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan Covid-19 dari pemerintah pusat.

Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kalsel, M Muslim menerangakan, mekanisme penggunaan rapid test ini, sesuai fungsi dan manfaatnya adalah untuk orang dalam pemantauan (ODP) yang memiliki gejala klinis.

"Sesuai arahan dari gugus tugas pusat, yang menjadi fokus pemeriksaan adalah ODP yang terpetakan di kabupaten dan kota, termasuk pasien dalam pengawasan (PDP) yang saat ada di rumah sakit,” terang Muslim saat menyampaikan data terbaru Covid-19 di Kalsel kemarin. Selain mereka yang menjadi fokus pemeriksaan adalah petugas kesehatan di pelayanan kesehatan. 

Muslim tak menyebut dengan rinci berapa daerah yang sudah menerima alat rapid test ini dari pemerintah pusat. Kalsel sendiri mendapat sebanyak 2.400 rapid test.

Dijelaskannya, rapid test merupakan pemeriksaan antibodi yang berada di dalam darah. Karenanya ini bukan alat yang secara khusus menyatakan negatif atau positif terpapar Covid-19. Alat ini terangnya merupakan salah satu metode untuk mengetahui secara cepat. Yang perlu dipahami, tak serta merta pasien yang negatif tak terpapar corona tak berpotensi positif. "Sekali lagi ini bukan diagnosis negatif atau positif Covid-19,” tegasnya.

Lalu bagaimana kabar Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru yang ditunjuk sebagai laboratorium pemeriksa sampel atau spesimen Covid-19? Muslim menerangkan reagen yang dipesan masih dalam proses pengiriman. "Tinggal menunggu kedatangan. Mudah-mudahan Minggu depan bisa dioperasionalkan,” terangnya.

Sementara, hingga Kamis (26/3) pukul 16.00 Wita, data jumlah ODP di Kalsel terus mengalami penambahan menjadi 899 orang yang sebelumnya sebanyak 839 orang. Kabar gembiranya, jumlah PDP yang dirawat di ruang isolasi RSUD Ulin mengalami penurunan.

Sebelumnya PDP yang tengah diisolasi sebanyak 7 orang. Per kemarin, jumlahnya tinggal 6 orang, setelah Ulin 8 dinyatakan negatif. "Yang dirawat tinggal 7 orang, enam PDP dan 1 terkonfirmasi positif,” ujar Muslim. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X