BLK Produksi Ribuan Masker untuk Tim Medis

- Jumat, 27 Maret 2020 | 11:40 WIB
KEJAR TARGET: Para siswa Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Kalimantan Selatan membuat masker kain untuk para tim medis, masyarakat dan ASN, Kamis (26/3). Mereka menargetkan dapat memproduksi 1.500 lebih masker. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
KEJAR TARGET: Para siswa Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Kalimantan Selatan membuat masker kain untuk para tim medis, masyarakat dan ASN, Kamis (26/3). Mereka menargetkan dapat memproduksi 1.500 lebih masker. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Kalimantan Selatan memaksimalkan keahlian menjahit para siswanya untuk ikut terlibat menyediakan alat pelindung diri (APD) berupa masker kain untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Melibatkan 16 siswa jurusan menjahit yang sudah menempuh pendidikan sekitar enam minggu, BLK Kalsel menargetkan mampu produksi 1.500 lebih masker untuk dibagikan ke para tim medis, pegawai lingkup Pemprov Kalsel dan masyarakat.

Dari pantauan Radar Banjarmasin, Kamis (26/3) kemarin, belasan siswa memproduksi masker di ruang praktik menjahit di BLK Kalsel yang beralamat di Jalan Sungai Ulin, Banjarbaru tersebut.

Kepala BLK Kalsel, Suhirman mengatakan, pembuatan masker merupakan arahan langsung dari Kementerian Ketenagakerjaan RI melalui Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi. "Kami produksi 1.500 lebih. Nanti 1.000 diminta dikirim ke BBPLK, sisanya untuk ASN Pemprov Kalsel dan masyarakat sekitar BLK," katanya.

Dia mengungkapkan, BLK yang diminta memproduksi masker bukan hanya mereka tapi semua BLK yang tersebar di Indonesia. "Nanti masker yang ditampung di BBPLK kemungkinan disebar ke daerah-daerah yang memerlukan untuk tim medis. Karena, ketersediaan masker saat ini sangat langka," ungkapnya.

BLK Kalsel sendiri sudah mulai memproduksi masker sejak tiga hari yang lalu. Total, sudah ada 500 lebih masker yang selesai. "Kami targetkan besok (hari ini) 1.500 masker sudah selesai," beber Suhirman.

Bahan bakunya, dia menyampaikan, pihaknya menggunakan kain katun yang dijual di pasaran. Untuk standar kesehatannya, dirinya belum mengetahuinya. Yang terpenting menurutnya masker bisa menutupi bagian mulut dan hidung. "Yang penting bisa menutupi, supaya dapat terhindar dari paparan virus," ucapnya.

Sementara itu, salah seorang siswa, Sarifah Fatimah mengaku senang bisa terlibat dalam pembuatan masker yang akan dibagikan ke para tim medis dan masyarakat itu. "Senang bisa membantu banyak orang," ujarnya.

Dia menuturkan, untuk membuat satu masker hanya memerlukan waktu lima menit. Bakat menjahitnya sendiri didapat dari pelatihan yang digelar BLK Kalsel. "Sudah satu bulan lebih dua pekan belajar di sini. Seharusnya sudah selesai, tapi karena diminta membuat masker, kami batal untuk pulang," tuturya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalsel Siswansyah menyampaikan, pembuatan masker yang dilakukan BLK Kalsel merupakan salah satu upaya Disnakertrans Kalsel sebagai salah satu anggota Tim Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan (P3) Covid-19 untuk membantu meringankan pemerintah dan masyarakat.

"Kebetulan kita punya BLK yang punya kutikulum kejuruan menjahit, maka kita gunakan kesempatan itu untuk membuat masker," paparnya.

Dia mengakatakan, untuk produksi di tahap satu kemungkinan sekitar 2000 masker. Di mana, setengahnya akan dikirim ke BBPLK di Bekasi dan sisanya untuk masyarakat sekitar BLK dan para ASN. "Yang di pusat bakal ditampung, lalu dikirim ke para medis karena saat ini banyak yang kekurangan masker," katanya.

Ditambahkannya, ketika 2000 masker selesai kemungkinan mereka akan kembali memproduksi 1000 masker khusus untuk dibagikan di dalam Kalsel. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X