Di Banjarbaru Masih Ada yang Menyelenggarakan Salat Jumat

- Sabtu, 28 Maret 2020 | 09:51 WIB
STERILISASI: Sebelum masuk masjid Ar-Rahman, jemaah yang akan menunaikan salat jumat diminta menyeterilkan diri di depan kipas blower yang sudah diisi cairan disinfektan.
STERILISASI: Sebelum masuk masjid Ar-Rahman, jemaah yang akan menunaikan salat jumat diminta menyeterilkan diri di depan kipas blower yang sudah diisi cairan disinfektan.

BANJARBARU - Beredar surat imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Selatan mengenai tidak dilaksanakannya salat Jumat di tengah pandemi Covid-19. Nyatanya beberapa masjid di Banjarbaru masih tetap melaksanakan ibadah salat berjemaah, Jumat (14/3) siang.

Contohnya masjid Ar-Rahman di Kelurahan landasan Ulin Selatan. Padahal, sebelumnya Lurah Landasan Ulin Selatan, Adi Royan beserta Babinsa, Babinkamtipmas sudah mengingatkan pengurus masjid bahwa ada fatwa MUI Kalsel terkait hal ini. Namun alasan ibadah adalah hal yang wajib dan akan sensitif jika dilarang, pengurus masjid bersepakat tetap melaksanakan salat Jumat berjemaah.

“Maka kami meminta pengurus masjid agar memasang satu kipas blower di pintu utama yang sudah diisi cairan disinfektan. Kemudian tetap ada petugas yang melakukan penyemprotan kepada jemaah secara manual,” ujar Adi Royan kepada Radar Banjarmasin.

Tidak hanya itu, lurah juga meminta lantai masjid yang dilapisi karpet dibuka. Kemudian lantai disemprot disinfektan. Di setiap tempat wudu pengurus masjid juga diminta menyediakan sabun cuci tangan. Dan pelaksanaan salat Jumat diberlakukan jarak kiri dan kanan supaya tidak rapat.

“Kegiatan salat Jumat ini akan dievaluasi. Apabila memang diputuskan untuk menutup maka kami upayakan salat Jumat minggu depan diganti salat zuhur. Senin ini akan ada evaluasi,” pungkasnya.

Selain masjid Ar-Rahman. Masjid Jami Hidayatul Muhajirin di jalan Beringin, Loktabat Selatan, Kota Banjarbaru juga melaksanakan salat Jumat berjemaah. Bahkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banjarbaru, H Nafiah Muhja menjadi pengkhotbah dalam salat tersebut.

Saat dimintai keterangan terkait imbauan pemberlakuan tidak melaksanakan salat Jumat dari MUI Kalsel . Dia menjawab, menurutnya siapa yang dekat dengan masjid tetap melaksanakan salat Jumat.

Dia juga menambahkan bahwa isi imbauan itu mengatakan tidak usah ke masjid tapi salat zuhur saja. “Kalau kami lebih baik di masjid pahalanya lebih besar daripada salat zuhur saja,” ujarnya usai ditemui setelah salat Jumat.

Lalu bagaimana jika muncul anggapan MUI Banjarbaru tidak mengikuti imbauan MUI Kalsel? “Itu imbauan saja. Buktinya masjid Sabilal Muhtadin tidak melaksanakan salat Jumat. Bukan berarti kami menolak (imbauan MUI), artinya bagi yang mengatakan salat Jumat tidak ada silakan salat zuhur di rumah,” pungkasnya.

Di sisi lain Sekretaris Badan Pengelola Masjid Jami Hidayatul Muhajirin, Arivansyah mengatakan jika pihaknya hanya mengikuti jumlah jemaah yang hadir. Menurutnya, jika jemaah yang datang ke masjid tidak sampai 40 orang  maka tidak dilaksanakan salat Jumat. Sebaliknya jemaah yang datang memenuhi jumlah sesuai aturan salat Jumat maka akan dilaksanakan.

“Tadi pagi sudah diumumkan. Jika masjid Jami Hidayatul Muhajirin tidak melaksanakan salat Jumat. Ternyata jemaahnya banyak. Daripada kita salat zuhur lebih baik kita salat Jumat karena sudah mencukupi jemaah-nya,” tandasnya. (mal/ij/ram)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X