Gerbang Al Karomah Dijaga Ketat

- Sabtu, 28 Maret 2020 | 10:06 WIB
DI TERAS: Pedagang Pasar Martapura menggelar salat zuhur berjemaah di teras Masjid Agung Al Karomah, Martapura, Jumat (27/3) kemarin.
DI TERAS: Pedagang Pasar Martapura menggelar salat zuhur berjemaah di teras Masjid Agung Al Karomah, Martapura, Jumat (27/3) kemarin.

MARTAPURA – Maklumat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banjar dan imbauan Bupati Banjar Kamis petang, tidak menghalangi warga untuk menuju masjid, kemarin. Masjid Al Karomah Martapura tetap didatangi ratusan jemaah yang ingin melaksanakan salat Jumat.

Padahal, semua pintu gerbang menuju masjid kebanggaan warga Serambi Mekkah dijaga ketat oleh anggota polisi dan Satpol PP Banjar. di beberapa sudut pagar dikunci dari dalam. Pengurus masjid menutup seluruh akses pintu masuk ke dalam masjid.

Ratusan jemaah, terutama pedagang dari Pasar Martapura dan warga lingkungan masjid lebih awal masuk ke lingkungan masjid, hanya salat zuhur di teras masjid. Sedangkan pengurus masjid Al Karomah juga menggelar salat zuhur berjemaah di ruang induk dalam masjid.

Lima menit sebelum azan Zuhur, pengurus kembali membacakan imbauan MUI dan Bupati Banjar melalui corong pengeras suara masjid Al Karomah. Intinya, mengajak warga tidak menggelar salat Jumat sementara dan diganti salat zuhur di rumah masing-masing. Kondisi belum aman untuk berkumpul dan rentan menular wabah Covid-19.

Setelah itu, muazin mengumandangkan azan tanpa mikrofon dan hanya didengar oleh lingkungan ruang induk masjid. Mengetahui azan berkumandang, warga yang di teras masjid menggelar sendiri salat zuhur empat rakat berjemaah. Nazir Al Karomah juga melaksanakan salat di dalam untuk menggugurkan fardu kifayah.

Tempat berbeda, warga sempat mendapat kabar melalui pesan berantai, bahwa salat Jumat tetap digelar di Masjid Bani Ahdal, Gunung Ronggeng, Sungai Paring, Martapura. Tempat biasanya jemaah menyaksikan putra dua Abah Guru Sekumpul salat di sana.

Tetapi ketika didatangi, semua pintu pagar dan masjid digembok. Jemaah yang berdatangan akhirnya membubarkan diri, ketika pengurus masjid mengumumkan ulang, tentang larangan sementara Salat Jumat berjemaah.

Tiadanya salat Jumat kemarin, membuat Dani, salah satu petugas Masjid Agung Al Karomah Martapura mengaku sedih.

“Ini pemandangan pertama di Martapura. Hari Jumat masjid sepi dan hanya pedagang yang datang,” ujar Dani yang sudah 25 tahun mengabdi di masjid bersejarah ini.

Sementara itu, Nazir Al Karomah KH Hasanuddin yang berada di ruang transit atau kantor pengurus masjid menjelaskan. Kehadiran pengurus di masjid demi menjaga terlaksananya fardu kifayah salat berjemaah. Pasalnya, Al Karomah adalah masjid terbesar dan jadi barometer di Martapura.

Senada, Ketua MUI Banjar KH Fadlan Asyari mengenang, baru kali ini salat Jumat ditiadakan.

“Belum pernah salat Jumat ditiadakan sementara, bahkan di masa paling berat dan uzur sekalipun,” ujarnya.

Namun ketika menghadapi wabah corona yang tidak kelihatan, MUI pun mengeluarkan keputusan yang dianggapnya paling berat dalam sejarah peribadahan di Kabupaten Banjar.

Terpisah, Ketua Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Banjar HM Hilman mengatakan, masih banyak warga yang belum mengetahui maklumat MUI Banjar, karena keputusan tersebut baru diterbitkan Kamis petang. Dan, setelah itu langsung diumumkan ke seluruh penjuru masjid dan disosialisasikan ke semua media cetak, online, elektronik, dan media sosial yang terhubung dengan Kominfo Banjar.

Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X