BANJARMASIN - Enam unit mobil water canon yang biasa digunakan untuk membubarkan pengunjuk rasa, sementara beralih fungsi menjadi alat penyemprot disinfektan.
Puluhan titik area publik di Banjarmasin disemprot, kemarin (31/3). Penyemprotan diinisiasi Polda Kalsel. Hampir tak ada satu pun area publik yang luput dari penyemprotan. Setidaknya, ada sepuluh titik area publik yang menjalani disinfeksi.
Yakni Jalan Ahmad Yani, Pasar Ujung Murung, Menara Pandang, Taher Square, Siring Nol Kilometer, Taman Kamboja, Jalan Hasan Basri depan Universitas Lambung Mangkurat, Pasar Sudimampir, Jalan Lambung Mangkurat, Pelabuhan Trisakti, bahkan Bandara Syamsudin Noor.
Penyemprotan melibatkan personel Polri, TNI, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), dan Damkar. Total jumlahnya 606 personel.
Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Mochamad Rifai mengungkapkan, sasaran penyemprotan memang sengaja di area-area publik. Sebab kawasan tersebut menjadi tempat berkumpulnya massa, rentan terhadap penyebaran virus corona.
“Area publik itu menjadi tempat berkumpulnya massa, rentan menjadi tempat penyebaran. Itu yang menjadi sasaran,” ungkapnya.
Rifai mengatakan, Polda Kalsel hanya menginisiasi. Harapannya bisa disusul pihak lain, termasuk Tim Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Pengamanan (P3) COVID-19.
Selain punya kewenangan, Gugus Tugas juga lebih mengetahui, kawasan mana saja yang mendesak untuk disemprot disinfektan. “Kalau area lain, itu kewenangannya Gugus Tugas,” pungkasnya.
Kebijakan ini, lanjutnya, menindaklanjuti Maklumat Kapolri tentang Kepatuhan Terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona. Disusul Telegram Kapolri bernomor ST/868/III/KEP./2020 tentang Antisipasi Perkembangan Pandemi. (gmp/fud/ema)
