BANJARMASIN - Beberapa waktu lalu, Pemko Banjarmasin membagikan cairan disinfektan kepada warga. Disalurkan ke kecamatan untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat.
Langkah itu dikritik. Lantaran justru menumpuk massa yang seharusnya tak boleh terjadi. Kritikan datang dari Ketua Komisi II DPRD Banjarmasin, Muhammad Faisal Hariyadi.
"Pembagian cairan disinfektan ini sangat bagus. Tapi sayangnya malah terjadi penumpukan orang. Akhirnya pembagian itu jadi berdesak-desakan. Padahal harusnya kita menghindari ini," ucap politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Menurutnya, pemko harus benar-benar mengatur pola pembagian. Karena kegelisahan masyarakat sudah sangat tinggi, disinfektan pun dicari-cari. Tapi justru menimbulkan risiko baru.
Selain itu, Faisal juga mengingatkan pemko. Disinfeksi yang gencar dilakukan belakangan, jangan terkesan hanya seremonial.
"Jangan sampai hanya seremonial belaka. Menyemprotkan sekali, lalu berhenti di situ," kata Ketua Barisan Relawan Kebakaran (Balakar) 654 Banjarmasin itu.
Kalau pemko butuh petugas, ia memastikan relawan damkar siap membantu. Sehingga disinfeksi benar-benar efektif dijalankan.
"Kami siap membantu jika pemko memang memerlukan armada untuk disinfeksi ini," sebutnya
Setidaknya ada sebanyak 326 unit armada yang tergabung dalam Balakar. Masing-masing ada petugasnya. Jika benar-benar diturunkan, akan sangat membantu disinfeksi.
Tapi mereka hanya bisa membantu tenaga, bukan bahan. Kalaupun ada, persediaan cairan disinfektan mereka sangat terbatas.
"Kami berharap pemko menyediakan bahan baku disinfektan. Karena selama ini bahan bakunya sangat terbatas. Kami mencari, ingin membeli saja susah," bebernya. (nur/fud/ema)