BANJARMASIN - Penyerang Barito Putera, Aleksandar Rakic, menceritakan pengalamannya kala pulang ke Serbia di tengah Wabah coronavirus.
Dengan Liga 1 2020 yang saat ini ditunda, beberapa pemain asing dipersilahkan pulang ke Negaranya hingga kondisi membaik. Tidak terkecuali Rakic, yang memilih pulang ke Serbia.
Rakic mengaku memilih bertahan dan beraktivitas di dalam rumah, termasuk dalam menjalankan program latihan secara mandiri. "Sama seperti warga lainnya di seluruh dunia, saya memilih untuk di rumah saja,” katanya.
“Itu merupakan satu-satunya cara kita mengalahkan penyebaran coronavirus, rutinitas saya seperti bangun pagi setelah itu meminum kopi sambil membaca sedikit berita. Latihan ringan juga di rumah saja," kata Aleksandar Rakic.
Dia pun bercerita, seusai latihan banyak menghabiskan waktu dengan main game Play Station 4 ataupun gawainya. Bahkan, sesekali ia berselancar di dunia maya dengan menonton film. "Setelah latihan biasanya saya mencari hiburan dengan bermain game. Jadi buat sesuatu yang menghibur tapi bisa bermanfaat. Seperti nonton film dan main PS4,” akunya.
Penyebaran coronavirus yang begitu pesat, membuatnya waspada, Ia menghimbau untuk menjaga kondisi agar tetap fit dengan tetap di rumah dan makan makanan yang sehat, serta minum multivitamin.
"Kita bisa lihat sendiri banyak sekali yang sakit dan meninggal dunia. Alasan ini sudah cukup untuk kita tetap di rumah. Minum vitamin, makan buah dan tetap berolahraga untuk menjaga kesehatan," tambahnya.
Berbeda dengan kompatriotnya Danilo Sekulic yang keluarganya berada di Banjarmasin, anak dan istri Rakic tetap berada di Serbia. Serbia telah menerapkan lockdown setelah 300 orang dinyatakan positif corona dan menelan 2 jiwa.
"Serbia telah memberlakukan lockdown dan jam malam. Orang tidak dapat keluar rumah dari jam 5 pagi hingga 8 malam.
Ancaman 3 tahun penjara apabila tidak menaati aturan tersebut. Mall, restoran, transportasi publik dan bandara tutup tidak ada yang beroperasi. Hanya rumah sakit, apotek dan beberapa supermarket yang buka," ujar Rakic.
“Anak saya masih balita, dia bersama istri berdiam di apartemen di Serbia. Sembilan puluh lima persen aktifitas mereka hanya di apartemen. Keluar hanya untuk membeli makanan saja," tutur Rakic.(bir/ema)