BANJARMASIN - Kota ini sudah mencatat empat pasien positif corona. Dua di antaranya ternyata tak masuk di ruang isolasi rumah sakit. Tapi, dikarantina di rumahnya sendiri.
Kabar itu tak dibantah Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banjarmasin, Machli Riyadi. Keduanya memang menjalani karantina mandiri. Tapi, ia memastikan, kedua pasien itu tak menjalani karantina begitu saja. Layaknya orang dalam pemantauan (ODP). Ada tim medis yang mengawasinya.
“Segala hal terkait karantina ini sudah diatur oleh tim medis. Sesuai standar penanganan Covid-19 dari Kementerian Kesehatan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin itu.
Manurut Machli, pasien diawasi secara ketat. Setiap hari mereka tak lepas dari pemantauan tim medis. Keduanya juga sangat memahami. Mau mengikuti aturan karantina yang ditetapkan Dinkes. "Kedua pasien sangat kooperatif. Mereka mau mengikuti arahan dan petunjuk karantina dari kami," tuturnya.
Machli membeberkan sedikit identitas kedua pasien tersebut. Pemuda 21 tahun berkode K-1, dan perempuan 40 tahun berkode K-2. Keduanya menjalani masa karantina selama 14 hari. "Selama masa karantina mereka diminta untuk menggunakan masker. Tidak berinteraksi dan menjaga jarak dengan orang-orang di sekitar mereka," ucapnya.
Kedua pasien ini terinfeksi Covid-19 tanpa ada gejala klinis. Seperti batuk, sesak napas, ataupun flu. Mereka juga tak merasakan demam.
Dari penelusuran tim medis, keduanya terinfeksi lantaran melakukan kontak dengan pasien Ulin-1 yang lebih dulu dinyatakan positif. "Keduanya tertular akibat kontak erat dengan pasien tersebut," jelasnya.
Bagaimana perkembangan pasien? Machli memastikan keduanya dalam keadaan baik. Mereka juga tak sakit. "Keduanya terus menerus kami pantau," katanya.
Terlepas dari itu, Machli mengingatkan kepada warga untuk selalu waspada. Virus ini bisa ada di mana-mana. Yang terinfeksi belum tentu menunjukkan gejala klinis. "Masing-masing dari kita harus menjaga diri. Menjalani arahan pemerintah agar terhindar dari wabah ini," pesannya.
Kalau ada yang merasa sakit disarankan untuk langsung memeriksakan diri. Apakah itu ke puskesmas atau ke rumah sakit. Supaya bisa langsung ditangani. "Intinya jangan diabaikan," tuntasnya.(nur/dye/ema)
