BANJARMASIN - Barito Putera sedang dalam performa yang tidak bagus di tiga pekan awal Liga 1 2020. Mereka hanya mampu meraih satu poin.
Dua laga pertama kalah 0-4 dari madura United dan ditekuk 1-2 oleh Bali United. Mereka baru bisa meraih poin saat dijamu PSM dengan skor akhir 1-1.
Kondisi tersebut nyatanya mendapatkan perhatian dari mantan mesin gol sekaligus legenda mereka di Liga Indonesia 2001-2002, Muhamadou Sadissou Bako. Ia yang sudah menetap di negara asalnya, Kamerun, mengaku masih kerap mengikuti perkembang mantan timnya itu.
"Saya tetap mengikuti perkembangan Barito melalui media online, kadang nonton lewat streaming," kata Sadissou Bako.
Top skor Liga Indonesia 2001 tersebut pun menganalisis hal apa saja yang membuat performa Barito belum oke. "Kita semua tahu start Barito kurang bagus. Hal itu bisa disebabkan banyak faktor. Banyak pemain yang hengkang, persiapan kurang, dan banyak pemain-pemain muda kurang maksimal di awal musim ini," tuturnya.
Bako beharap saat kompetisi dimulai lagi nantinya, Barito bisa meraih banyak hasil positif. Sama seperti saat dirinya berseragam The Yellow Rivers pada musim 2001. Barito dibawahnya menembus empat besar Wilayah Timur dan otomatis melaju ke babak delapan besar.(bir/ema)