Stok Hazmat Cuma Cukup Dua Hari

- Selasa, 7 April 2020 | 10:44 WIB
BANTUAN BERHARGA: Ketua Harian DPD Golkar Kalsel H Supian HK menyerahkan bantuan baju hazmat kepada Dirut RS Ulin dr Suciati.
BANTUAN BERHARGA: Ketua Harian DPD Golkar Kalsel H Supian HK menyerahkan bantuan baju hazmat kepada Dirut RS Ulin dr Suciati.

BANJARMASIN - Rumah sakit mengalami krisis alat pelindung diri (APD). Padahal petugas medis sangat membutuhkannya dalam menangani pasien terinfeksi virus corona.

Butuh bantuan banyak pihak, sehingga petugas medis bisa tetap aman dalam bertugas. Dua rumah sakit di Banjarmasin, Rumah Sakit Ulin dan Ansari Saleh mendapat bantuan baju hazmat dari DPD Partai Golkar Kalsel.

“Semoga bantuan ini bisa membantu petugas medis,” kata Direktur Utama Rumah Sakit Ulin, dr Suciati seusai menerima bantuan, kemarin (6/4) pagi.

Krisis APD sudah lama dialami Ulin. Sebagai rumah sakit utama rujukan penanganan pasien COVID-19. Memerlukan stok APD tak sedikit. Dari masker, sarung tangan sampai baju hazmat.

Suci mengatakan, dalam sehari saja minimal 20 lembar hazmat. Belum ditambah untuk penanganan pasien umum lain, bisa tembus 50 lembar. Dia sudah berupaya untuk membeli APD di perusahaan alat kesehatan di luar Kalimantan, tapi langka sekali. “Kalau pun ada harganya mahal banget,” katanya.

Prediksinya suram, ketersediaan APD di rumah sakitnya takkan mampu bertahan lama. “Perkiraan hanya untuk dua hari lagi,” katanya.

Sementara itu, Dirut Rumah Sakit Mohammad Ansari Saleh, dr Izaak Zoelkarnain Akbar mengatakan, meski anggaran untuk membeli APD ada, tapi barangnya sulit dicari. “Dana ada, tapi yang jual terbatas,” ujarnya.

Stok APD masih cukup, tapi jelas perlu tambahan. Karena pasien yang terpapar virus corona hari ke hari semakin banyak. Bantuan hazmat dari Golkar ini menurutnya bermanfaat. “Saya ucapkan terima kasih, bantuan ini sangat berharga,” katanya.

Sementara itu, Ketua Harian DPD Golkar H Supian HK mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap tenaga medis. Apalagi penyebarannya kian masif. Tampak dari data Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan pasien positif yang terus meningkat. “APD wajib dan mutlak digunakan petugas medis,” katanya.

Dia berharap, ini bisa meringankan perawat dan dokter yang berada di garis terdepan. “Bantuan hazmat yang diberikan ke Ulin sebanyak 100 lembar, Ansyari Saleh sebanyak 50 lembar dan Rumah Sakit Boejasin Pelaihari sebanyak 50 lembar,” sebutnya.

Warga juga harus semakin waspada. Kini, masker tak hanya untuk dipakai orang sakit, yang sehat pun juga harus mengenakannya. Terutama ketika berada di luar rumah. “Selain memberikan bantuan hazmat, kami juga membagikan 1000 masker dan 1000 sabun antiseptik untuk masyarakat umum,” pungkasnya. (gmp/at/fud)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X