Penanganan Corona: Peserta Ijtima Ulama Gowa Diprioritaskan, Diperiksa dengan Pengujian Cepat

- Selasa, 7 April 2020 | 11:53 WIB
DICARI: Peserta ijtima ulama saat berdatangan ke Gowa, beberapa waktu lalu. | Foto: TAWAKKAL/FAJAR
DICARI: Peserta ijtima ulama saat berdatangan ke Gowa, beberapa waktu lalu. | Foto: TAWAKKAL/FAJAR

BANJARMASIN - Peserta Ijtima Ulama Dunia 2020 di Gowa menjadi isu khusus dalam penanganan corona. Kehadiran mereka di acara keagamaan yang mengumpulkan ribuan orang dari berbagai negara membuat status kesehatan mereka rawan. Di Kalsel, para jemaah yang ikut dalam acara keagamaan ini diperiksa oleh otoritas kesehatan di masing-masing daerah.

Di Balangan misalnya, dari 74 orang warga Balangan yang masuk orang dalam pemantauan (ODP, satu diantaranya baru saja naik status menjadi Pasien Dengan Pengawasan (PDP).

Fakta itu diungkapkan juru bicara gugus tugas penanganan COVID-19 Kabupaten Balangan, Erwan MKL, Senin (6/4) kemarin, di ruang kerja Bupati Balangan.

Erwan yang juga merupakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan tersebut memaparkan, satu orang PDP itu dipastikan salah satu dari 39 warga Balangan yang terdata mengikuti acara di Gowa, Sulawesi Selatan.

“Dari hasil pemeriksaan petugas, pasien yang sebelumnya masuk dalam daftar ODP tersebut, memiliki gejala seperti suhu tubuh mencapai 38 derajat, disertai batuk, flu dan sesak nafas,” katanya.

Yang bersangkutan, lanjut Erwan, masuk dalam ODP sejak tanggal 23 Maret 2020, karena baru pulang dari mengikuti acara di Gowa, Sulawesi Selatan.

Setelah melakukan koordinasi dengan gugus tugas provinsi Kalsel, pasien yang sempat dirawat di ruang isolasi RSUD Balangan, dirujuk ke RSUD H Boejasin di Pelaihari, dibawa petugas dengan alat pelindung diri (ADP) yang lengkap.

Ditanya terkait apakah semua warga yang pulang dari Gowa, Sulsel sudah didata dan diperiksa secara keseluruhan, Erwan mengaku tidak bisa memastikannya, karena informasi yang pihaknya terima masih simpang siur.

Namun ia menegaskan, tim gugus tugas melalui petugas Puskesmas di setiap kecamatan, akan terus melakukan upaya dalam melakukan pendataan secara maksimal.

“Kami meminta kepada warga yang baru saja pulang dari daerah pandemi, atau luar Kalsel, agar kiranya dengan kesadaran diri melaporkan diri ke petugas kesehatan setempat, demi kenyamanan bersama,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Balangan Ansharuddin yang turut hadir dalam konferensi pers mengatakan, ia akan memperketat akses keluar masuk warga di wilayah perbatasan Kabupaten Balangan. “Kita akan mendirikan Posko-Posko di setiap perbatasan, dan memeriksa suhu tubuh maupun kesehatan warga yang akan keluar atau masuk wilayah Balangan,” tegasnya.

Di HSU, Bupati Abdul Wahi menjelaskan 56 warga HSU yang masuk dalam Cluster Gowa telah menjalani Skrining pada pusat kesehatan yang ada di Kota Amuntai beberapa hari ini.

Hasilnya melegakan, puluhan warga yang terbesar di beberapa kecamatan di HSU itu, dinyatakan tidak mengalami gangguan kesehatan atau relatif sehat. Meskipun begitu pemerintah daerah tetap melakukan seruan untuk isolasi mandiri sesuai protokol pencegahan Covid-19 yang berlaku.

Proses skrining sendiri masih dilakukan di Tabalong. Ada 30 orang warga Tabalong yang sebelumnya bertolak ke Gowa, Sulawesi Selatan yang akan diperiksa menggunakan rapid test dari Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tabalong. Mereka saat ini sedang menjalani karantina selama 14 hari lamanya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X