Dilema Dokter Gigi Buka Praktik di Musim Corona

- Selasa, 7 April 2020 | 11:56 WIB
APD LENGKAP: Dokter gigi di klinik Smile Dental Care di Banjarbaru menerapkan wajib mengenakan APD lengkap untuk melayani pasiennya untuk menghindari potensi penularan Covid-19. |  Foto: Muhammad Rifani/RADAR BANJARMASIN
APD LENGKAP: Dokter gigi di klinik Smile Dental Care di Banjarbaru menerapkan wajib mengenakan APD lengkap untuk melayani pasiennya untuk menghindari potensi penularan Covid-19. | Foto: Muhammad Rifani/RADAR BANJARMASIN

Dokter gigi salah satu yang rawan terpapar Covid-19. Tak seperti dokter umum yang masih bisa melakukan konsultasi lewat alat komunikasi. Dokter gigi langsung berhubungan dengan pasiennya. Apalagi, yang dirawat adalah bagian rongga yang menjadi tempat penularan virus.

---

"Sangat rawan sekali. Tapi mau bagaimana. Kasihan juga pasien yang memiliki sakit yang luar biasa," ujar dokter gigi senior di Kalsel, Rosihan Adhani kemarin.

Meski demikian, dia mengaku tetap saja menomorsatukan keselamatan. Yakni dengan menyiapkan peralatan khusus sebelum menangani pasien. "Yang utama sekarang adalah alat pelindung diri," tukasnya.

Menghindari hal-hal yang tak diinginkan, sebelum menangani pasien, dia juga menanyakan telebih dahulu riwayat perjalanan pasien dan penyakitnya. "Sekarang kita semua tak tahu siapa yang terpapar," imbuhnya.

Bagi pasien pun diterapkan berkumur dengan menggunakan cairan pembersih untuk menghindari penularan. Pakaian pasien pun diharuskannya menggunakan kain pelindung di dada. "Menggunakan APD ini demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan," sebut Rosihan.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kalsel ini mengatakan dalam membersihkan gigi ada proses penyemburan dan pemboran. Penanganan ini lah yang dikatakannya sangat rawan penularan segala macam penyakit. "Udara dan percikan air dari mulut pasien yang rawan penularan. Mau tak mau harus pakai pelindung muka," ujarnya.

Penanganan ini pun sebutnya, sekarang sudah dikurangi karena jika pasien yang ditangani tertular corona. Bukan tak mungkin dapat menularkan ke dokter gigi. "Saya sangat dekat dengan mulut pasien. Sekarang tak lagi untuk menghindari percikan dari mulut pasien. Kalau pun harus dilakuikan tindakan, saya pakai helm khusus seperti tukang las," tambahnya.

Dia sendiri, sejak beberapa hari sudah mengurangi jadwal praktik. Dari yang biasanya durasi ketemu pasien sampai 6 jam, sekarang, hanya tiga jam. "Sekarang lebih banyak konsultasi. Banyak rekan saya juga demikian, bahkan kabarnya ada yang tak berpraktik sementara untuk menghindari penularan," terangnya.

Disebutkannya, saat ini durasi orang berobat ke tempatnya pun sudah jauh berkurang, dari yang biasanya sekitar 20 pasien per hari menjadi 8-10 pasien. "Saya sangat berharap, pasien yang datang harus jujur. Salah satunya di datang dari mana. Kejujuran ini yang harus dilakukan agar terhindarnya dari penularan," tandasnya. 

Terpisah, dokter Ike yang praktik di Rumah Sakti Syifa Medika itu mengatakan, di tengah pandemic Covid-19 ini, dia sedikit pun tak khawatir tertular meski pekerjaannya langsung berhadapan dengan pasien. "Kalau saya was-was mending saya ngak praktik. Apalagi kalau pasiennya anak-anak, kasihan juga," ujarnya.

Meski demikian, sebelum menangani pasien, dia sudah siap dulu dengan pelindung diri. Sebelumnya pun sebutnya dia melakukan screening terhadap pasien. "Jika APD sudah dipakai dan kerja sesuai prosedur, saya yakin saja, tujuannya nolong orang juga," terangnya.

Untuk menghindari penularan, praktik yang biasanya menangani 25-30 pasien perhari, sekarang terangnya cuma 10-15 pasien. "Sekarang saya ngurangi pasien dan ngurangi jam kerja juga," imbuhnya.

Sementara itu, di wilayah Kota Banjarbaru beberapa praktik dokter gigi sebagian tampak sudah tak beroperasi. Kebanyakan, yang memutuskan tutup sementara adalah praktik perorangan non klinik atau praktik bersama.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X