Dirjen Yakin Sudah Kirimkan 7.400, Kadinkes Bilang Hanya 2.400; DI MANA ALAT RAPID TEST KITA?

- Jumat, 10 April 2020 | 09:50 WIB
UJI CEPAT: Petugas mengambil sampel darah secara drive-thru di halaman Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, kemarin. Sedikitnya 750 orang mengikuti Rapid Test Kit guna memasttikan kesehatan dan mengantisipasi penyebaran Covid-19. | Foto: HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS
UJI CEPAT: Petugas mengambil sampel darah secara drive-thru di halaman Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, kemarin. Sedikitnya 750 orang mengikuti Rapid Test Kit guna memasttikan kesehatan dan mengantisipasi penyebaran Covid-19. | Foto: HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS

BANJARMASIN - Jumlah rapid test yang dibantu pemerintah pusat ke daerah masih sangat terbatas. Beberapa waktu lalu, Kalsel hanya mendapat sokongan sebanyak 2.400 set yang diserahkan ke gugus tugas Covid-19 Kalsel.

Dari jumlah itu, hingga kemarin yang baru disebar ke sejumlah rumah sakit rujukan hanya 1.200 buah. Selain rumah sakit rujukan yang ditetapkan pemerintah di Kalsel. Rumah sakit TNI/Polri juga diberikan.

“Laporan yang kami (gugus tugas) terima, baru terpakai 646,” terang juru bicara gugus tugas Covid-19 Kalsel, M Muslim.

Meski mendapat bantuan rapid test, beberapa rumah sakit rujukan mengaku masih sangat membutuhkan alat pengujian cepat itu. Pasalnya, jumlah yang diterima tak sebanding dengan kebutuhan mereka.

Rapid test sendiri, tak hanya digunakan untuk pasien dalam pengawasan (PDP), alat ini juga dipakai untuk petugas medis di rumah sakit. Tak hanya para dokter, para perawat hingga karyawan lain yang berhubungan erat dengan pasien Covid-19 pun juga dilakukan tes.

Contohnya di RSUD Ulin Banjarmasin, di sini jumlah pasien Covid-19 terbilang tinggi jika dibandingkan dengan rumah sakit rujukan lain. Banyaknya pasien yang dirawat, tentu saja para petugas medis rawan terpapar. Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, Suciati menerangkan sudah ada dua kali penyaluran rapid test kit ke RS Ulin.

Pertama, pihaknya mendapat 100 set dan sudah habis dipakai. Kiriman kedua, diterima kembali dengan jumlah dua kali lipatnya. Yakni 200 pcs. “Di sini (RSUD Ulin) jumlah karyawannya sekitar 2 ribu. Selain pasien Covid-19, beberapa karyawan yang bersinggungan langsung juga diperiksa,” terang Suci kemarin.

Direktur RSUD Mohammad Ansyari Saleh, Izaak Zoelkaernaen mengungkapkan, dari sebanyak 50 rapid test yang diterima sudah sekitar setengahnya terpakai. Maklum, jumlah pasien Covid-19 di tempatnya tak sebanyak di RSUD Ulin Banjarmasin. Dia menyebut, sampai kemarin ada 7 pasien, enam PDP dan 1 terkonfirmasi positif.

Meski demikian, pihaknya tak ingin keteteran dengan jumlah rapid test yang terbatas sekarang. Mengadakan alat uji anti bodi ini, sudah dilakukan pihaknya secara mandiri sembari menunggu kiriman lagi dari gugus tugas. “Sudah ada penawaran. Semoga saja pasien tak bertambah. Dipakai dulu stok yang ada,” ujarnya.

Sementara itu, keterangan Muslim sendiri berbeda dengan data yang diberikan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan. Melalui anggota DPR RI Syaifullah Tamliha, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, dr Wiendra Waworuntu mengatakan sudah menyalurkan sebanyak 7.200 rapid test kit untuk Kalsel.

Menurutnya MeRapid Test Kit dikirim dalam dua tahap pada 27 Maret lalu. "Tahap 1 sudah diterima Dinkes Prov Kalsel dan tahap 2 sudah melalui pusat krisis," ucap Wiendra. Dia menambahkan pengiriman tahap satu berjumlah 2.400 rapid test kit dan tahap dua 4.800. "Yang terima bernama Kamil di Gudang Farmasi Dinkes Kalsel," ucapnya.

_____
Perusahaan Alkes Bergerilya ke Rumah Sakit

Sementara itu, sejumlah perusahaan penyedia peralatan medis, nampaknya memanfaatkan wabah virus corona untuk mencari keuntungan. Pasalnya, beberapa rumah sakit rujukan mengaku sering ditawari peralatan dengan harga tinggi.

Salah satu rumah sakit yang mulai ramai ditawari peralatan medis untuk pasien virus corona ialah RSD Idaman Banjarbaru. Hal itu diakui oleh Direktur RSD Idaman Banjarbaru, Endah Labati. "Iya (pernah ditawari) tapi harganya tinggi-tinggi," kata Endah kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X