Tak Tinggal di Rumah Saat Corona, Ojol: Bila Capek, Tinggal Pulang

- Jumat, 10 April 2020 | 09:53 WIB
HARUS TERUS BEKERJA: Riswan pengemudi ojol di Banjarmasin istirahat sembari menunggu pesanan. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
HARUS TERUS BEKERJA: Riswan pengemudi ojol di Banjarmasin istirahat sembari menunggu pesanan. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Sepinya orderan di tengah pandemi COVID-19 tak membuat pengemudi ojek online lainnya menyerah. Mereka meyakini kondisi ini tak bakal berlangsung lama. Pandemi segera berlalu dan situasi akan kembali normal.

-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --

Duduk di atas motor matik yang diparkir di pinggir jalan kawasan Pangeran Antasari Banjarmasin, Riswan (25), tampak asyik menekuri gawainya. Padahal waktu, sudah menunjukkan pukul 10.42 WITA. Selain, Riswan, ada beberapa pengemudi ojek online atau ojol juga di situ.

"Belum ada satu pun mas. Sebentar lagi mau pindah posisi stand by. Siapa tahu ada yang order," ucap pemuda yang baru tiga bulan, ini menjadi pengemudi ojol.

Ketika pandemi mulai menerpa Kota Seribu Sungai (Sebutan Kota Banjarmasin, Red), semuanya terdampak. Bagi mereka yang menjadikan ojol sebagai profesi sampingan, mungkin masih bisa bernafas lega.

Namun bagi mereka yang menjadikan ojol sebagai profesi utama, maka bersiaplah untuk berusaha lebih keras dari biasanya. Riswan contohnya.

Dalam sehari, pemuda kelahiran 8 Oktober, itu membagi jam kerjanya menjadi dua waktu. Sejak pukul 07.00 hingga pukul 17.00. Kemudian, pukul 20.00 hingga pukul 00.00 WITA. Dia menuturkan, sebelum pandemi orderan nyaman didapat.

"Paling sedikit lima kali. Tapi, pasca pandemi, mencari satu kali orderan pun susah," bebernya, kemudian terkekeh.

Tak berapa lama, Riswan bersiap pindah lokasi. Berharap ada orderan yang masuk. Lokasi yang dipilihnya, tak jauh dari tempat semula. Dia khawatir, kalau berpindah posisi terlalu jauh atau terlalu sering berkeliling hanya untuk mencari posisi yang pas, hal yang pernah dialaminya bakal terulang.

"Beberapa hari lalu, bensin motor saya sampai habis. Hanya karena keseringan berpindah lokasi atau berkeliling mencari orderan," ungkapnya. Dia kembali terkekeh, kemudian memacu motor matiknya.

Di tempat yang sama, penulis bertemu dengan Abdussyukur (31). Pengemudi ojol, asal Pekapuran Raya Banjarmasin, ini termasuk yang beruntung. Dalam situasi pandemi atau tidak, orderan yang masuk tetap lancar. Dalam sehari, dia mampu membawa pulang penghasilan bersih hampir Rp100 ribu.

"Yang kurang, cuma mengangkut penumpang. Lebih-lebih setelah kegiatan belajar siswa-siswi kini dialihkan di rumah. Kalau orderan lain, seperti makanan atau minuman, masih normal," jelasnya.

Waktu demi waktu berlalu. Matahari kian meninggi. Bahkan semakin terik. Usai menuntaskan liputan di tempat lain, penulis kembali mencari pengemudi ojol lainnya.

Seperti biasa, pinggir jalan kawasan A Yani Banjarmasin, menjadi salah satu lokasi favorit para pengemudi ojol nongkrong, atau sekadar melepas penat sembari menunggu orderan yang masuk.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X