Makin Langka, Distributor Akui Rebutan Gula

- Sabtu, 11 April 2020 | 10:33 WIB
GULA: Meski pemerintah sudah mewanti-wanti distributor untuk menjual gula dengan harga HET Rp12.500, namun sampai sekarang distributor belum bisa menurunkan harga. FOTO: JAWAPOS
GULA: Meski pemerintah sudah mewanti-wanti distributor untuk menjual gula dengan harga HET Rp12.500, namun sampai sekarang distributor belum bisa menurunkan harga. FOTO: JAWAPOS

BANJARMASIN - Meski pemerintah sudah mewanti-wanti distributor untuk menjual gula dengan harga HET Rp12.500, namun sampai sekarang distributor belum bisa menurunkan harga.

Diungkapkan Ketua Asosiasi Gula Bersatu H Aftahudin, sampai sekarang harga gula yang ditawarkan produsen sudah sangat mahal, belum lagi ongkos pengiriman dan biaya kontainer yang makin mahal.

"Kami sangat ingin menurunkan harga, cuma harga yang kami terima sudah di atas Rp16 ribuan belum termasuk ongkos kirim," ucapnya.

Ia pun mempersilahkan pihak berwajib kalau ingin menyambangi gudang gulanya dan ia akan menunjukan kuitansi resmi pembelian dari produsen.

"Ada gulanya saja sudah syukur, karena kami juga harus rebutan se Indonesia untuk mendapatkan gula," ungkapnya.

Ia pun berharap pemerintah bisa segera mengatasi persoalan gula ini, apalagi sekarang Ramadan sudah dekat, dimana keperluan gula akan mengalami lonjakan beberapa kali lipat dari hari biasa.

Sementara itu, Kepala Bulog Divre Kalsel Arief Mandu mengaku, sampai sekarang gula di gudang Bulog masih kosong.

"Kami masih menunggu distribusi gula dari pusat, kami perkirakan dua minggu akan datang 250 ton gula pasir untuk Kalsel," jelasnya.

Diakuinya, jumlah tersebut belum memenuhi kebutuhan pasar di Kalsel, namun mau tidak mau harus diterima untuk menekan harga gula yang terus melambung.

"Kami akan menyalurkannya sesuai HET Rp12.500 per kilogram, namun kami masih melakukan kajian untuk distribusinya per kabupaten dan kota," pungkasnya. (sya/ij/mat)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X