Hancur Pendapatan Petani Tanah Laut

- Sabtu, 11 April 2020 | 10:45 WIB
DISIMPAN: Sarjana memperlihatkan tanaman jagung yang sudah di panen harus disimpan, hingga perusahaan pakan ternak memerlukan kembali. | Foto: Ardian Hariyansyah/Radar Banjarmasin
DISIMPAN: Sarjana memperlihatkan tanaman jagung yang sudah di panen harus disimpan, hingga perusahaan pakan ternak memerlukan kembali. | Foto: Ardian Hariyansyah/Radar Banjarmasin

PELAIHARI – Musim panen jagung kali ini, disambut petani dengan muram. Pukulan pertama adalah turunnya hasil panen akibat batang jagung rusak, diserang ulat penggerek. Selanjutnya, hasil panen yang ada pun terancam tak laku, akibat dampak wabah corona.

"Tahun ini hancur pendapatan petani jagung," ucap Sarjana, petani jagung di Desa Sukaramah, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut, Jumat (20/4).

Saat ini ujarnya, perusahaan pakan ternak tidak menerima banyak pasokan jagung dari petani, akibat dampak dari penyebaran Covid-19. "Mereka sepertinya mengurangi produksi," ucapnya.

Padahal, harga jagung saat ini cukup tinggi, diatas Rp4 ribu per kilo dengan kadar air sekitar 20 persen.

Agar kerugian tidak bertambah besar, petani pun saat ini coba bertahan dengan menjemur hingga kering dan menyimpannya, sampai perusahaan bersedia membeli. "Punya saya sudah dikeringkan dan disimpan dulu," ungkapnya.

Sarjana pun bercerita, sebelumnya akibat serangan hama yang merusak batang pohon, ia sudah mengalami kerugian sekitar Rp4-6 juta per hektare.

“Kalau biasanya satu hektare dapat Rp20 juta, sekarang paling Rp14-16 juta per hektare,” ungkapnya.

Itupun ujar Sarjana baru hitung-hitungan, karena jagung yang dipanen pun belum laku.

"Mau bagaimana lagi, inilah nasib petani jagung, tidak selalu dilihat berhasil terus," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Tala Ahmad Mustadi yang coba dikonfirmasi Radar Banjarmasin melalui sambungan telepon, hingga tadi malam belum memberi jawaban terkait keluhan petani ini. (ard/by/bin)

 

 

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X