Proyek Jembatan Sulawesi I Ditunda

- Minggu, 12 April 2020 | 08:26 WIB
TERDAMPAK: Pemko tak bisa mengejarkan proyek Jembatan Sulawesi I. Karena anggarannya turut dialihkan untuk menangani pandemi. | DOKUMEN RADAR BANJARMASIN
TERDAMPAK: Pemko tak bisa mengejarkan proyek Jembatan Sulawesi I. Karena anggarannya turut dialihkan untuk menangani pandemi. | DOKUMEN RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Rekonstruksi Jembatan Sulawesi dipastikan ditunda. Dananya digunakan untuk penanganan wabah virus corona.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Arifin Noor menjelaskan, pemerintah pusat mengalihkan seluruh anggaran infrastruktur yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). "Dananya dialihkan untuk menangani COVID-19," sebutnya.

PUPR sebenarnya sudah menganggarkan Rp12,5 miliar untuk meng-upgrade Jembatan Sulawesi I. Bersumber dari DAK. Rencananya akan dikerjakan tahun ini juga.

"Pekerjaan ini sudah dalam proses penentuan pemenang lelang. Tapi karena kondisinya seperti ini, maka dengan berat hati kami menunda semua prosesnya," ungkapnya.

Dia menambahkan, pihaknya tak bisa berbuat banyak. Sekalipun sudah ada pemenang lelang untuk proyek tersebut. Namun berbeda cerita jika perjanjian kontrak telah ditandatangani. Maka pekerjaan tetap bisa dilanjutkan.

"Sesuai petunjuk pemerintah pusat semua kegiatan fisik dari DAK yang belum ada tanda tangan kontrak, ditangguhkan. Jembatan Sulawesi I ini salah satunya," jelasnya.

Selain Jembatan Sulawesi I, juga ada pekerjaan lainnya yang harus ditunda. Sebut saja pemeliharaan jalan di wilayah Banjarmasin Selatan.

Dana proyeknya juga bersumber dari DAK. "Yang ini memang belum proses lelang. Anggarannya sekitar Rp5 miliar,” sebutnya.

Tapi soal jalan tak masalah. Penundaan ini bersifat sementara. Hanya mengubah waktu untuk tahun yang sama. Dengan catatan, situasi sudah membaik, pandemi telah mereda.

Terlepas dari itu, PUPR sendiri sudah mengalihkan anggarannya sebesar Rp20 miliar. Khusus untuk membantu keuangan pemko dalam menangani penyebaran COVID-19. Dananya bersumber dari APBD 2020.

Uangnya dicomot dari beberapa kegiatan. Seperti perjalanan dinas, sosialisasi serta pekerjaan fisik yang dianggap tak begitu mendesak.

"Yang ditunda seperti pembangunan jaringan perpipaan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Termasuk juga pembangunan siring di tepi Sungai Martapura," tutupnya. (nur/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X