Suasana Taman Budaya Kalsel di Tengah Pandemi; Kangen Menonton Pergelaran, Harus Ada Panggung Daring

- Minggu, 12 April 2020 | 08:34 WIB
MEMUKAU: Salah satu gelaran yang ditampilkan di Gedung Balairung Sari, Taman Budaya Kalsel, sebelum pandemi. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
MEMUKAU: Salah satu gelaran yang ditampilkan di Gedung Balairung Sari, Taman Budaya Kalsel, sebelum pandemi. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Berkecimpung di sana sejak tahun 1985, baru kali ini Yamani (62) melihat Taman Budaya sesepi ini.

-- Oleh: Wahyu Ramadhan, Banjarmasin --

LELAKI tua itu asyik dengan kretek di tangan kiri dan gawai di tangan kanan. Kemarin (11/4), penulis menyambanginya di warung kopi samping Gedung Pertunjukan Balairung Sari.

Sejak pandemi, fasilitas berkesenian di Jalan Hasan Basri itu ditutup. Warung miliknya yang biasa ramai dengan diskusi kawula seniman, kini tampak murung.

Tak ada lagi yang latihan di panggung terbuka. Tak ada lagi yang keluar masuk galeri lukisan. Tak ada lagi sastrawan atau wartawan yang singgah ke warungnya.

"Hari ini, tidak ada satu pun yang datang. Sebelumnya, masih ada kawan-kawan seniman yang duduk. Meski hanya dua atau tiga orang," ucap anggota Teater Banjarmasin itu.

Ya, tidak hanya warung kecil itu yang harus mengalah pada pandemi. Tapi juga seluruh pertunjukan ditunda, bahkan dibatalkan. Salah satunya adalah Hari Tari Sedunia yang semestinya digelar bulan ini.

"Warung ini pun bisa bertahan karena rezeki dari mereka (para seniman)," ungkapnya.

Yamani masih ingat, pada awal kedatangannya kemari, Taman Budaya tak pernah sepi dengan seabrek kegiatan. Dari seni lukis, tari, musik, hingga teater.

Hanya wabah virus corona yang bisa membuat Taman Budaya tutup. "Semoga pandemi lekas berlalu. Saya kangen menonton pagelaran. Kangen mengobrol sama kawan-kawan," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Kalsel, melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pergelaran, Rudi Karno, tak memungkiri bahwa ada sejumlah pagelaran yang harus ditunda gara-gara COVID-19.

Contoh, pentas teater keliling yang dijadwalkan Maret lalu. Semestinya ada empat kali kegiatan, tapi baru berjalan dua kali, keburu dihentikan. "Setelah pandemi, insyaallah kegiatan berlanjut dan lebih banyak lagi," harapnya.

---

Harus Ada Panggung Daring

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X