BANJARMASIN - Setelah instruksi menjaga jarak dan berdiam diri di rumah dikeluarkan Pemko Banjarmasin, jalan-jalan di ibu kota provinsi ini sempat lengang. Tapi sepekan terakhir terasa kembali ramai.
Pantauan Radar Banjarmasin kemarin (12/4) di Siring Pierre Tendean dan Siring Nol Kilometer, ada saja warga yang berjalan atau duduk santai.
"Pengin cari suasana saja, mas. Mumpung sepi," ujar Andi, salah satu pengunjung objek wisata Menara Pandang.
Lain lagi dengan Agus Salim. Lelaki yang satu ini memilih keluar rumah untuk pergi memancing ikan di Sungai Martapura.
"Di rumah bosan, mas. Sudah menjadi kebiasaan, pas ada waktu lowong ya pergi memancing" ucapnya. Di kawasan yang sama, tampak beberapa pemancing lain menemani.
Mirisnya, tak tampak seorang pemancing pun mengenakan masker. Mereka juga mengabaikan aturan physical distancing, dempet-dempetan.
Di tempat berbeda, di pusat perbelanjaan terbesar di Banjarmasin, Duta Mall, masih tampak sepi. Hanya sebagian toko yang buka. Yang buka cuma supermarket.
Ya, pandemi membuat bisnis seakan mati suri. Bahkan, menurut pengamat ekonomi H Mohammad Zainul, yang paling dikhawatirkan terpukul adalah industri kecil menengah. Yang selama ini menjadi penyangga ekonomi paling efektif di masa krisis.
Sejumlah solusi pun ditawarkan. Seperti memperbaiki daya beli masyarakat dengan memberikan subsidi atau bantuan tunai bagi warga miskin. Agar pasar kembali bisa bergerak. Lalu, menunda pembangunan infrastruktur berskala besar, mengalihkan anggarannya untuk penanganan wabah.
"Tak kalah penting, pemerintah harus berani menempuh lockdown," kata Direktur Program Pascasarjana Universitas Islam Kalimantan itu. (war/fud/ema)