BANJARMASIN - Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengimbau ASN pemko untuk menyisihkan minimal 2,5 persen dari tunjangan kinerjanya. Guna membantu penanganan wabah virus corona.
Imbauan dituangkan dalam surat edaran nomor 847/616-2020, tentang Program ASN Peduli COVID-19. Dijalankan sejak April sampai tiga bulan ke depan. Atau sampai status darurat pandemi dicabut.
Mekanismenya, tukin takkan dipotong langsung. Setelah dicairkan semuanya, baru dikumpulkan ke masing-masing SKPD. Untuk disetorkan ke nomor rekening tersendiri yang dikelola Dinas Sosial Banjarmasin.
"Setelah tukin diserahkan semuanya, baru nanti yang bersangkutan menyisihkan. Lebih dari 2,5 persen pun tidak apa-apa. Malah lebih bagus," ucap Ibnu di Balai Kota, kemarin (13/4).
Dia yakin, semua ASN akan ikhlas menyisihkan tukinnya. Mengingat hasilnya akan dibagikan kepada tenaga medis. Plus warga miskin yang terdampak pandemi secara ekonomi.
"Jadi saya rasa pemotongan 2,5 persen ini tidak menjadi persoalan. Karena ini bagian dari ikhtiar dan solidaritas," ucapnya.
Disebutkannya, hingga saat ini ada 41 ribu warga Banjarmasin yang masuk kategori miskin. Disusul lebih dari 1.500 karyawan yang dirumahkan serta 122 karyawan yang di-PHK.
Sementara ASN masih menerima gaji dan tunjangan seperti biasa. Berbeda jauh dengan nasib karyawan swasta yang banyak dirumahkan itu.
"Selama enam bulan, saya juga akan mendonasikan seluruh gaji untuk penanganan dampak pandemi," tambahnya.
Lantas, berapa dana yang bakal terkumpul apabila seluruh ASN mengikuti edaran tersebut? Melalui program tersebut, dana yang terkumpul per bulan diperkirakan mencapai Rp400 juta.
Menanggapi itu, salah seorang ASN pemko, Novri Gitayanti menyatakan dukungan. "Ada banyak warga yang membutuhkan uluran tangan di tengah pandemi. Dengan ini semoga dapat meringankan beban warga yang membutuhkan," tuntasnya. (war/fud/ema)
