BANJARMASIN - Wabah virus corona memukul sektor ekonomi. Sektor industri dan wirausaha goyah. Dampaknya, warga mulai mencari-cari dana pengaman alternatif.
Salah satu yang disasar adalah kantor PT Pegadaian samping Mitra Plaza. Pantauan kemarin (16/4), warga sudah ramai mengantre sejak pagi. Agar aturan menjaga jarak tetap dipatuhi, mereka disuruh antre di luar. Baru masuk ketika dipanggil satpam.
Seorang nasabah, Siah mengaku mulai merasakan dampak pandemi. Terutama untuk kebutuhan dapur di rumah. Dia memilih pegadaian karena lebih aman.
"Ketimbang pinjam sama rentenir, bunganya besr, kalau tidak bayar bisa main sita. Di sini enggak, aturannya lebih longgar. Barang gadaian bisa diperpanjang," jelasnya.
Sementara itu, Vice President PT Pegadaian (Persero) Area Kalselteng, Ade Harsono mengatakan terjadi peningkatan, terutama pada produk gadai. Dari laporan 11 cabang dibawahinya, mampu mengumpulkan Rp80 miliar per pekan.
“Seluruh produk, gadai, pembiayaan motor, investasi emas, dan pembiayaan usaha, peningkatannya sekitar 10 sampai 15 persen per pekan. Dari pendapatan sebelumnya yang hanya Rp70 miliar per pekan,” sebut Ade.
Di tengah pandemi, diakuinya, proses kerja pegadaian mengalami perubahan. Tidak hanya tim pelayanan, tapi juga tim pemasaran. Pelayanan dibatasi. Biasanya buka jam 8 pagi sampai jam 5 sore, sekarang jam 2 siang sudah ditutup.
Soal strategi promosi, jika biasanya langsung terjun ke lapangan, kini lebih menggencarkan media sosial. Dia berharap, wabah segera mereda, dan perekonomian kembali normal.
“Saya tidak bisa memprediksi, apakah ada peningkatan produkl pada bulan Ramadan nanti. Kondisi ini sulit diprediksi,” ucapnya. (gmp/fud/ema)