Jemaah Memaksa Salat Jumat di Al-Karomah, Ketua DPRD Sebut Ada Provokator dan Gunakan Obat Terlarang

- Sabtu, 18 April 2020 | 10:07 WIB
DIJAGA KETAT: Ratusan jemaah tertahan di luar pagar Masjid Al-Karomah, Martapura, kemarin. Mereka mencoba merangsek masuk tetapi ditahan oleh para aparat keamanan.   | Foto: M AMIN/RADAR BANJARMASIN
DIJAGA KETAT: Ratusan jemaah tertahan di luar pagar Masjid Al-Karomah, Martapura, kemarin. Mereka mencoba merangsek masuk tetapi ditahan oleh para aparat keamanan. | Foto: M AMIN/RADAR BANJARMASIN

MARTAPURA – Meski Nazir Masjid Agung Al Karomah Martapura sudah memasang spanduk besar terkait peniadaan salat jumat, namun hal itu tidak menghalangi beberapa jemaah untuk tetap datang ke masjid, Jumat siang kemarin.

Imbauan penting itu seperti tidak berbekas. Jemaah tetap datang ke sekitar lingkungan masjid dan memadati jalan Demang Lehman dan Sasaran. Mereka berniat masuk ke masjid serta mendesak salat di dalam lingkungan masjid.

Aparat dari TNI, Polri, dan Satpol PP Banjar cukup kewalahan meladeni para jemaah. Beruntung mereka tidak terpancing emosi ketika diteriaki berbagai umpatan kotor. Aparat tetap berdiri untuk menghadang jemaah masuk masjid.

Sebagian jemaah yang tidak mau terpancing provokasi memilih meninggalkan lingkungan masjid. Beruntung tidak terjadi kisruh seperti pekan lalu. Beberapa jemaah enggan memberikan tanggapan lalu pergi meninggalkan lokasi.

Komandan Kodim 1006 Martapura Letkol ()Arm Siswo Budiarto berbaik sangka dengan kedatangan jemaah ke Al Karomah. Ia menilai, masih ada warga yang belum paham tentang bahaya corona. sehingga nekat datang ke masjid mengikuti salat Jumat. Padahal, Nazir Al Karomah meniadakan salat Jumat dan diganti zuhur di rumah.

“Mungkin kami perlu evaluasi tentang sosialisasi yang berisi edukasi kepada masyarakat tentang seruan MUI bahwa boleh Jumat diganti zuhur di rumah selama pandemi corona,” tuturnya kemarin.

Kepala Kepolisian Resor Banjar Ajun Komisaris Besar Polisi Andi Koko Prabowo menyatakan kehadiran aparat ke Al Karomah murni mengamankan seruan MUI dan keputusan pemerintah.

Larangan salat Jumat sendiri sudah memasuki pekan keempat. Hingga saat ini, larangan tetap berlaku. Tidak boleh ada keagamaan yang mengumpulkan orang dalam jumlah besar selama masa tanggap darurat pandemi covid-19.

Ketua DPRD Banjar Rofiqi mengatakan penghasut di Al Karomah Martapura bukan orang Kabupaten Banjar. Mereka adalah jemaah dari luar kota yang datang ke Martapura dan berniat jumatan di Al Karomah.

“Saya hafal wajahnya. Yang teriak-teriak jadi provokator itu bukan warga kita. untuk apa naik mobil berjam-jam ke Martapura kecuali untuk bikin ribut di Jumatan,” terang Rofiqi saat konferensi pers virtual di Command Center bersama Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian Penanganan (P3) Covid-19, kemarin.

Rofiqi bahkan menuduh jemaah itu adalah pemakai obat terlarang. ”Saya tahu. Namanya juga tahu. Karena beberapa orang diantaranya tinggal dekat rumah saya." ucapnya.(mam/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X