Baru Kelas 5 SD, Pelajar ini Senang Menjahit Masker; Bisa Dijual dan Buat Donasi

- Selasa, 21 April 2020 | 10:01 WIB
TERAMPIL: Najwa Aqila Asyifa bersama mesin jahit yang menemaninya menghabiskan waktu selama aktivitas belajar di rumah saja. | Foto: Latifah for Radar Banjarmasin
TERAMPIL: Najwa Aqila Asyifa bersama mesin jahit yang menemaninya menghabiskan waktu selama aktivitas belajar di rumah saja. | Foto: Latifah for Radar Banjarmasin

Najwa Aqila Asyifa. Usianya baru 11 tahun. Ia merupakan siswi kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu Babul Jannah Loktabat Utara Banjarbaru. Selama di rumah saja, Najwa sudah menjahit masker kain sendiri.

-- Oleh: MUHAMMAD RIFANI, Banjarbaru --

Karena pandemi, seluruh aktivitas belajar mengajar di sekolah di Kota Banjarbaru sementara ditiadakan. Kini, siswa lebih banyak menjalani aktivitasnya di rumah. Selain belajar, sebagian dari mereka memilih melakoni aktivitas positif lainnya.

Salah satunya adalah Najwa. Di rumahnya yang beralamat di Jln Jolali Ujung Loktabat Utara, ia asyik menjahit masker. Ya, ia sudah bisa menjahit sendiri.

Jenis masker yang dibuat Najwa adalah jenis masker kain lipit. Sekarang marak digunakan warga. Sebagai upaya memproteksi diri dari penularan Covid-19. Mengingat, pemerintah menganjurkan wajib memakai masker ketika keluar rumah.

Najwa bercerita jika kegiatannya ini sudah dilakoninya kurang lebih selama satu bulan. Latifah, ibunda Najwa adalah sosok yang mengajarinya menjahit makser.

"Ya untuk mengisi waktu liburan, juga buat bantu mama. Karena saya memang sudah bisa dan suka menjahit sejak kelas 3 SD lalu," katanya ketika diwawancarai melalui gawai ibunya oleh Radar Banjarmasin. Karena situasi ini, wartawan juga melakukan proses wawancara tanpa bertatap muka langsung.

Selama kurang lebih satu bulan menjahit masker. Najwa dalam sehari bisa menyelesaikan sampai 30 masker. Masker-masker dari kain ini akan dijual di toko ibunya yang juga memang turut menjual masker.

"Satu lembar biasanya 5 menit. Kalau sehari sampai 30 lembar. Untuk menjahitnya sekitar pukul 11.00 an atau kadang sehabis Zuhur karena sehabis (salat) subuh saya belajar di rumah," ceritanya.

Menariknya, beberapa masker hasil karya Najwa ada yang didonasikan. Dalam hal ini ibunya yang membagikan kepada masyarakat yang dinilai membutuhkan. Ia pun mengaku senang maskernya bisa bermanfaat lebih.

"Iya sangat senang. Alhamdulillah bisa membantu," ungkap dua dari tiga bersaudara ini.

Bahkan karena kepiawaiannya menjahit masker, pernah sebelumnya katanya ada teman-temannya yang ingin belajar. Tetapi sayang, belum terealisasi karena teman-temannya ini belum punya mesin jahit sendiri.

Memang menurut Najwa, selain diajarin sang Ibunda. Di sekolahnya juga ada materi belajar menjahit. Ia pun juga sering mewakili sekolahnya dalam mengikuti lomba-lomba hastakarya. Tetapi untuk menjahit masker ia baru belajar dari ibunya.

Lalu, ibu Najwa, Latifah sendiri mengaku senang karena buah hatinya ini melakoni aktivitas yang positif dan bermanfaat. Meskipun kini sekolah dalam keadaan diliburkan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X