Demi Tangani Corona, Anggaran Pendidikan pun Terpakai

- Selasa, 21 April 2020 | 10:19 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

BANJARBARU - Demi bisa menangani virus corona di Banua, Pemprov Kalsel menggalang semua potensi anggaran yang ada di sejumlah SKPD. Bahkan, sampai harus menggunakan anggaran pendidikan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel.

Kepala Disdikbud Kalsel M Yusuf Effendy mengatakan, sesuai edaran Gubernur Kalsel dan imbauan Sekdaprov Kalsel mereka diminta mendata anggaran yang dapat dialihkan untuk penanganan Covid-19. "Datanya sudah kami serahkan," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Namun, dia enggan membeberkan berapa persen anggaran di Disdikbud Kalsel yang dipotong untuk penanggulangan virus corona. "Yang jelas sesuai dengan edaran Pak Gubernur," bebernya.

Lalu, apakah pemotongan anggaran akan berdampak ke program pendidikan di Kalsel? Menurutnya, tidak. Sebab, anggaran pendidikan yang dipotong hanya untuk kegiatan yang sudah lewat masa pelaksanaannya.

"Seperti lomba yang harusnya digelar bulan Maret, karena ada corona jadi batal. Jadi anggarannya dialihkan untuk penanganan," ujar Yusuf.

Sedangkan untuk kegiatan yang masih bisa ditunda, kata Yusuf anggarannya masih tersedia. "Karena kalau tertunda, kegiatan masih bisa dilaksanakan ketika wabah corona berakhir," paparnya.

Dia juga memastikan, bahwa anggaran pendidikan Kalsel yang tersedia masih 20 persen dari APBD seperti yang diamanatkan undang-undang.

"Karena anggaran pendidikan bukan hanya di Disdik. Ada juga SKPD lain yang menyelenggarakan pendidikan dan diangggap dari dana pendidikan. Seperti, kegiatan diklat, dan pemberdayaan manusia," bebernya.

Selain Disdikbud Kalsel, sebagian anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalsel juga digunakan untuk penanganan Covid-19. Kepala Dinas ESDM Kalsel, Isharwanto menyampaikan bahwa anggaran mereka dipotong sekitar 40 persen. "Sebenarnya dinas-dinas diminta memotong 30 persen anggaran, tapi kami menyanggupi 40 persen," ucapnya.

Akibat pemotongan anggaran tersebut, dia menuturkan, pihaknya terpaksa menunda proyek pembangunan PLTS Terpadu di Desa Rampa Manunggul, Kecamatan Sampahan, Kotabaru, dengan anggaran sekitar Rp7 miliar. "Padahal proyek ini kita rencanakan sejak tahun lalu untuk mengaliri listrik ke 233 rumah di desa yang terisolir," tuturnya.

Selain tertundanya proyek fisik, Isharwanto memaparkan, 30 persen anggaran perjalanan dinas di ESDM Kalsel juga dialihkan untuk penanganan Covid-19. "Semua dinas sama, anggaran perjalanan dinas dipotong," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Diduga Hendak Tawuran, 18 Remaja Diamankan

Minggu, 17 Maret 2024 | 18:55 WIB

DPRD Kota Banjarmasin Usulkan 732 Pokir

Jumat, 15 Maret 2024 | 14:35 WIB

Sudah Diimbau, Remaja di Tapin Tetap Balapan Liar

Kamis, 14 Maret 2024 | 14:35 WIB
X