Maskapai dan Armada Laut Merugi

- Kamis, 23 April 2020 | 11:22 WIB
MINIM PENERBANGAN: Sejumlah pesawat saat parkir di Bandara Internasional Syamsudin Noor, Jumat (3/4). Bandara dan maskapai mengaku merugi lantaran minimnya pemasukan selama pandemi virus corona. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
MINIM PENERBANGAN: Sejumlah pesawat saat parkir di Bandara Internasional Syamsudin Noor, Jumat (3/4). Bandara dan maskapai mengaku merugi lantaran minimnya pemasukan selama pandemi virus corona. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Anjloknya jumlah penumpang lantaran pandemi virus corona membuat bandara dan maskapai kini tengah berada di hari-hari yang sulit. Minimnya pengguna jasa mengakibatkan pemasukan mereka anjlok. Padahal biaya operasional yang harus dikeluarkan cukup besar.

Secara terang-terangan GM Bandara Internasional Syamsudin Noor, Indah Preastuty mengaku pihaknya telah merugi dengan keadaan ini. "Ya pastilah (merugi), karena pendapatan kita sangat menurun," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Dia mengungkapkan, penurunan pendapatan sendiri terjadi di semua kegiatan di bandara. Mulai dari parkir, tenant hingga transportasi udara. Namun, dirinya enggan menyampaikan berapa rincian penurunan pendapatan dan kerugian yang mereka alami.

Selain bandara, kerugian juga dialami maskapai. Hal itu diakui Area Manager Lion Air Banjarmasin Agung Purnama. "Merugi sangat jelas pasti. Semua airlines dan bidang usaha lain pun terkena imbasnya," ucapnya.

Akan tetapi, berapa kerugian yang mereka alami dia mengaku belum mengetahuinya. Sebab, pihaknya belum melakukan perhitungan. "Karena wabah virus corona 'kan masih berlangsung saat ini, sehingga kita belum menghitung kerugian dengan pasti," ujarnya.

Tadinya, ada harapan saat kegiatan mudik belum dilarang. Namun setelah tradisi tahunan ini dilarang pemerintah, kesempatan untuk mendapatkan keuntungan pun tertutup. "Tapi mau bagaimana lagi. Kita harus tetap patuh untuk memutus penyebaran virus Covid-19 ini. Jadi, tidak masalah mudik dilarang," paparnya.

Agung menyampaikan, Lion Air sendiri saat ini hanya punya dua penerbangan di Bandara Internasional Syamsudin Noor setiap harinya. Yakni, tujuan Jakarta dan Surabaya. Padahal, sebelum corona mewabah mereka bisa terbang sampai 38 kali dalam sehari.

"Karena penumpang sekarang sangat sedikit, jadi penerbangan dikurangi. Bahkan, saat ini lebih banyak membawa kargo dibandingkan penumpang," ucapnya.

Hari-hari sulit juga dialami maskapai Citilink. DM Citilink Banjarmasin, Redemtus Pramono menyampaikan bahwa penumpang yang menggunakan jasa mereka sudah lama sepi. "Jadi, meski ada pelarangan mudik hal itu tidak ada pengaruhnya. Soalnya, penumpang memang sudah lama sepi," katanya.

Dia menuturkan, sepinya penumpang membuat Citilink setiap harinya hanya terbang dua kali di Bandara Syamsudin Noor. "Cuma terbang dua kali. Satu ke Surabaya dan satu ke Jakarta. Itu pun lebih banyak logistik yang diangkut, dibandingkan penumpang," tuturnya.

Ditanya apakah Citilink juga merugi selama pandemi Covid-19, Redemtus Pramono enggan buka-bukaan dan memilih untuk tidak menjawab.

Sementara itu, jumlah penumpang kapal laut terus merosot. Diprediksi, penurunan akan semakin tinggi setelah pelarangan mudik oleh pemerintah karena pandemi Covid-19.

Dari data KSOP Kelas I Banjarmasin, keberangkatan penumpang kapal laut dari Banjarmasin menuju surabaya tak lebih dari 100 orang tiap harinya. “Rata-rata paling banyak 50 orang per keberangkatan,” terang Kepala (KSOP) Kelas I Banjarmasin, Mugen S Sartoto, kemarin.

Itu yang berangkat ke Surabaya. Sedangkan yang datang ke Banjarmasin, tak ada satu pun penumpang. Pasalnya, setelah dikeluarkannya surat edaran per 1 April lalu, semua angkutan orang dari Surabaya ke Banjarmasin tidak diperbolehkan. “Sampai saat ini yang keluar dari Banjarmasin belum ada larangan. Tapi penumpangnya memang sepi,” ujarnya. 

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X