Warga Banjarbaru Dianggap Dermawan, Manusia Gerobak Bermunculan

- Sabtu, 25 April 2020 | 10:58 WIB
MANGKAL: Pada hari pertama ibadah puasa kemarin (24/4), terlihat beberapa gerobak pemulung parkir di pinggir jalan utama. Ditunggui empunya gerobak yang turut membawa anak-anak. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin
MANGKAL: Pada hari pertama ibadah puasa kemarin (24/4), terlihat beberapa gerobak pemulung parkir di pinggir jalan utama. Ditunggui empunya gerobak yang turut membawa anak-anak. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Meski suasana Ramadan tahun ini berbeda karena situasi pandemi Covid-19. Namun, fenomena munculnya orang-orang dengan gerobak di sekitaran jalan utama kota, mulai terlihat sejak beberapa hari terakhir.

Mirisnya, warga bergerobak ini turut membawa anak-anak kecil, untuk ikut menyusuri jalanan yang padat lalu lintas.

Ikhsan, seorang warga asal Sungai Besar mengaku cukup tersentuh melihat keberadaan manusia gerobak maupun gepeng. Tetapi, satu sisi, ia juga menilai bahwa fenomena ini memang musiman.

"Kalau saya pribadi lebih suka berbagi menu berbuka, bukan dalam bentuk uang tunai. Kayaknya saya lihat di situasi pandemi ini juga makin banyak yang muncul, baru-baru ini saya amati juga banyak paman bentor (becak motor) yang mangkal di bahu jalan," ceritanya.

Ikhsan sendiri berharap bahwa nasib mereka yang kurang beruntung ini dapat diperhatikan. Yang mana nilainya pemerintah punya peran dalam mencarikan solusi atas fenomena ini.

"Kalau saya memandangnya begini, satu sisi kita empati, tapi sisi lain ini fenomena musiman. Nanti kesannya mereka hanya minta dikasihani tanpa usaha. Nah, saya pikir pemerintah yang harus menengahi hal ini, agar jangan dilematis," harapnya.

Pihak Satpol PP Banjarbaru sendiri memang terpantau aktif menertibkan keberadaan manusia gerobak dan gepeng ini. Tetapi, menurut pengakuan pihak Satpol PP, bahwa penertiban yang mereka lakukan lebih mengedepankan pendekatan yang humanis.

"Tentu ada aturan bahwa dilarang beraktivitas di Jalan A Yani khususnya di bahu jalan dan trotoar. Jadi mereka jika terjaring patroli akan kita tegur dan berikan pengertian, dan diminta agar berpindah ke lokasi, jangan di Jalan utama," kata PPNS Seksi Opsdal Satpol PP Banjarbaru, Yanto Hidayat.

Pihaknya katanya juga tidak sampai melakukan penyitaan atau mengangkut gerobak tersebut. "Kita juga melihat situasi sekarang ini ekonomi lagi sulit, makanya kami lebih kepada mengarahkan dan membina."

Menariknya kata Yanto, bahwa tak sedikit alamat dari manusia gerobak, gepeng, PKL hingga tukang Bentor yang ada di Banjarbaru berasal dari daerah lain. Khususnya berdomisili di Kabupaten Banjar, dilihat dari KTP nya.

"Dari kita mintai keterangan saat penertiban, mereka tidak semuanya dari Banjarbaru, ada dari daerah lain. Alasan mereka ke Banjarbaru karena dinilai masyarakat di Banjarbaru tidak tegaan, dianggap dermawan. Makanya mereka senang mangkal di sini," cerita Yanto.

Diakui Yanto, bahwa tujuan mangkalnya mereka ini memang berharap bantuan dari orang yang lewat. "Semenjak pandemi ini, dari pantauan kami jumlahnya makin banyak, bahkan muncul kelompok-kelompok baru, misalnya bentor tadi," pungkasnya. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X